Awas! Ini Bahaya Makan Manis Berlebih saat Buka Puasa

Ilustrasi es buah. Foto: Shutterstock

Ikhbar.com: Berbuka puasa dengan makanan manis memang menjadi kebiasaan banyak orang selama Ramadan. Tak jarang, momentum buka puasa bersama (bukber) juga diwarnai dengan hidangan takjil yang kaya akan gula. Namun, konsumsi makanan manis secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Cabang Banten, dr. Dian Permatasari, MGizi, SpGK mengingatkan mengingatkan umat Muslim untuk mengurangi konsumsi makanan manis, berlemak, dan tinggi kalori sebaiknya dibatasi saat berbuka puasa.

Meski Islam menganjurkan berbuka dengan yang manis, ia menyarankan pemilihan jenis makanan tetap harus diperhatikan agar tidak membahayakan tubuh.

Baca: Kemenhub Siapkan Ribuan Kuota Mudik Motor Gratis dengan Kereta Api, Cek Cara Daftarnya!

“Makanan manis memang mampu mengembalikan energi dengan cepat setelah seharian berpuasa. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, bisa meningkatkan kadar gula darah secara drastis dan berisiko menyebabkan gangguan pencernaan,” ujar dia.

Sebagai alternatif, dr. Dian menyarankan untuk mengganti teh manis dengan air kelapa alami tanpa gula tambahan, atau susu kental manis. Takjil yang lebih sehat bisa berupa potongan buah, tiga butir kurma, atau langsung makan besar setelah berbuka.

“Sebisa mungkin hindari takjil yang tinggi gula seperti kolak, gorengan, dan lontong. Lebih baik langsung beralih ke makanan utama yang lebih seimbang,” jelasnya.

Banyak orang masih merasa lapar setelah melaksanakan salat Tarawih. Untuk mengatasinya, dr. Dian menyarankan agar memilih makanan ringan yang sehat, seperti sayur, buah, atau yogurt, tanpa perlu menambahkan nasi lagi.

Senada, Ahli gizi dari RSCM, Fitri Hudayani juga menekankan pentingnya memperhatikan jadwal, jenis, dan jumlah makanan selama berpuasa. Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, seperti minuman manis dan kudapan gorengan, perlu dikontrol agar tidak menyebabkan lonjakan gula darah dan gangguan metabolisme.

Baca: Aneka Redaksi Doa Berbuka Puasa

“Yang perlu dijaga adalah keseimbangan nutrisi. Pastikan tetap mengonsumsi serat dari sayur dan buah di setiap waktu makan agar pencernaan tetap sehat,” ujarnya.

Selain mengontrol makanan manis, menjaga asupan cairan juga menjadi kunci utama agar tubuh tetap bugar selama puasa. Meskipun saat bukber banyak tersedia minuman manis seperti sirup, Fitri mengingatkan bahwa kebutuhan air putih harian sebanyak 2–2,5 liter tetap harus terpenuhi.

Cara ideal untuk mencukupi kebutuhan cairan:

  • 1–2 gelas air putih saat berbuka, diimbangi dengan buah yang mengandung air.
  • 1 gelas air saat makan utama, serta konsumsi sayur berkuah.
  • 2 gelas air setelah salat Tarawih.
  • 2–3 gelas air saat sahur.

Selain itu, Fitri juga menyarankan untuk membatasi konsumsi minuman manis dan menggantinya dengan makanan berkuah atau buah dengan kadar air tinggi.

“Jangan sampai kita lebih banyak minum sirup daripada air putih. Pastikan asupan cairan cukup agar tubuh tetap terhidrasi optimal selama berpuasa,” tutupnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.