Arab Saudi Jadi Penghasil Sampah Makanan Terbanyak di Dunia

Ilustrasi sampah makanan. Foto: ShutterStock/Fevziie

Ikhbar.com: Arab Saudi menempati urutan teratas di dunia sebagai negara penghasil limbah makanan. Setidaknya, mereka menghasilkan 650 juta ton sampah dalam setahun.

Fakta tersebut diungkapkan Advokat Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengurangi limbah makanan, Chef Laila Fathalla. 

“Setiap tahunnya, ada 1,3 ton limbah makanan di seluruh dunia, dan Arab Saudi berada di urutan pertama dengan menyumbang 50 persen dari data tersebut,” ujar Fathalla dikutip dari Gulf News pada Ahad, 14 Januari 2023.

Data tersebut dibenarkan Menteri Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian Saudi, Abdul Rahman bin Abdul Mohsen Al Fadhli. Menurutnya, akibat limbah makanan itu, negaranya mengalami kerugian yang cukup besar.

“Negara menanggung kerugian sebesar 40 miliar riyal atau sekitar 160 triliun rupiah setiap tahunnya akibat limbah makanan,” kata Al Fadhli.

Al Fadhli mengungkapkan, tingkat pemborosan makanan di negaranya melebihi angka 33%. Karenanya, harus segera ada langkah jitu untuk menurunkan angka tersebut.

Sebuah riset yang dilakukan Saudi Grains Organization (Sago) tahun lalu menyoroti dampak finansial dari pemborosan makanan di negara tersebut yang mencapai 40 miliar riyal per tahun berdasarkan belanja konsumen.

“Hasilnya menemukan bahwa 4,06 juta ton makanan, atau 33,1 persen dari komoditas yang ditargetkan, terbuang setiap tahunnya, dengan rata-rata kontribusi individu sekitar 184 kilogram sampah makanan,” tulis Sago.

Penelitian yang mencakup seluruh wilayah Arab Saudi itu menunjukkan bahwa limbah sayuran saja melebihi 335.000 ton setiap tahunnya. Secara khusus, penghitungan limbah mencakup 38.000 ton zucchini, 201.000 ton kentang, 82.000 ton mentimun, 110.000 ton bawang bombay, dan 234.000 ton tomat.

“Selain itu, terdapat kerugian besar pada daging unta sebanyak 13.000 ton, daging lainnya 41.000 ton, dan unggas 444.000 ton, dan limbah ikan 69.000 ton setiap tahunnya,” lanjut laporan Sago.

Baca: Pentingnya Kurikulum Tata Kelola Sampah di Sekolah

Mereka juga mengungkapkan, limbah buah secara umum mencapai 608.000 ton setiap tahunnya. Angka tersebut sudah termasuk limbah kurma mencapai 137.000 ton, 69.000 ton jeruk, 12.000 ton mangga, dan 153.000 ton semangka.

Solusi dari PBB

Chef Fathalla mendesak pemerintah Arab Saudi untuk serius menangani masalah limbah makanan tersebut. Ia menyarankan langkah-langkah praktis seperti memasak makanan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan keluarga, membeli makanan secara wajar tanpa berlebihan, dan menyumbangkan kelebihan makanan kepada mereka yang membutuhkan.

“Langkah lainnya yang bisa dilakukan yakni meletakkan makanan yang baru dibeli di belakang makanan lama di lemari es. Hal itu untuk mencegah makanan tersebut kedaluwarsa jika tidak digunakan,” kata Fathalla.

Menurut Indeks Keberlanjutan Pangan (FSI) 2021 yang dilakukan Economist Impact dengan dukungan Barilla Foundation, negara-negara dengan kinerja terbaik dalam mengelola limbah makanan antara lain Kanada, Italia, Jerman, Jepang, dan Belanda.  

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.