Ikhbar.com: Kaldu tulang tengah menjadi sorotan dalam tren kesehatan dan diet. Olahan yang dijuluki “cairan ajaib” atau “emas cair” di berbagai platform media sosial ini digadang-gadang mampu meredakan nyeri sendi, meningkatkan kesehatan pencernaan, hingga memperbaiki elastisitas kulit, sehingga terlihat awet muda.
Tidak hanya populer di kalangan penganut diet paleo dan keto, kaldu tulang kini juga tersedia dalam bentuk suplemen praktis.
Baca: Minum Kopi Bagus untuk Kesehatan Jantung? Begini Penjelasan Studinya
Kaldu tulang merupakan olahan cair yang dihasilkan dari perebusan tulang sapi, ayam, domba, kalkun, atau babi dalam air selama 12 hingga 24 jam.
Proses perebusan panjang ini menghasilkan cairan yang kaya kolagen, protein, dan beragam mikronutrien seperti kalium, kalsium, magnesium, fosfor, zat besi, selenium, serta vitamin A dan B.
Kandungan tersebut dianggap penting bagi kesehatan kulit, otot, tulang, dan jaringan ikat.
“Semakin lama Anda merebus tulang dan menyimpannya di dalam kaldu, semakin banyak protein dan kolagen yang Anda dapatkan dari tulang,” kata ahli diet di Pusat Nutrisi Manusia di The Cleveland Clinic, Julia Zumpano, dikutip dari National Geographic, pada Selasa, 21 Januari 2025.
Banyak yang percaya bahwa kaldu tulang bermanfaat bagi kesehatan usus dengan melindungi lapisan usus, dan menjaga integritasnya.
Konsumsi kaldu ini disebut-sebut dapat meredakan gangguan pencernaan, dan menurunkan tingkat peradangan dalam tubuh.
Baca: Benarkah Minum Cuka Baik untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya
Selain itu, mineral seperti magnesium dan zat besi di dalamnya dinilai mampu mendukung sistem kekebalan tubuh.
Kolagen yang terkandung dalam kaldu tulang sering dikaitkan dengan pemulihan elastisitas sendi yang berkurang seiring bertambahnya usia. Namun, hingga saat ini, penelitian ilmiah mengenai efektivitas kolagen dari makanan dalam meningkatkan produksi kolagen tubuh masih terbatas.