Ikhbar.com: Juru Bicara Sekretaris Jenderal (Sekjend) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stephane Dujarric menyebut bahwa Israel telah mengalangi dan menggagalkan konvoi bantuan untuk warga memasuki Jalur Gaza hingga sebesar 85%.
Dujarric mengatakan, dari 54 konvoi kemanusiaan yang melewati pasukan Israel di Gaza Utara tersebut, kebanyakan ditolak masuk.
“Sementara sisanya dihalang-halangi atau dibatalkan karena dalih persoalan keamanan atau logistik,” katanya, dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Baca: Biadab! Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Palestina di RS Al Aqsa
Blokade tersebut memperparah bencana kelaparan di Gaza utara karena ketiadaan pangan yang dapat dipasok masuk ke wilayah itu.
“Ketiadaan bantuan kemanusiaan akibat halangan dari Israel tersebut sangat mengancam akses masyarakat terhadap segala sarana untuk bertahan hidup,” ucap Dujarric.
Sementara itu, di seantero Gaza, hanya kurang dari sepertiga dari 285 konvoi kemanusiaan yang dalam dua pekan terakhir benar-benar bisa dijalankan.
“Hampir setengahnya ditolak masuk, 17 persen dihalangi masuk dan sisanya dibatalkan,” kata dia.
Baca: Pemenang Nobel Sebut Kondisi Gaza Mirip Hiroshima usai Dibom Amerika pada Perang Dunia II
Sudah hampir 42.400 warga Gaza, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, wafat dan hampir seratusan ribu lainnya terluka akibat agresi Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan kini berpotensi memicu konflik kawasan.
Serangan tersebut juga telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza menghadapi kelangkaan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang akut akibat blokade Israel.
Meski terus ditekan untuk menghentikan serangan melalui resolusi Dewan Keamanan PBB maupun dalam persidangan Mahkamah Internasional (ICJ) atas kejahatan genosida, Israel terus melanjutkan agresi di Jalur Gaza.