Ikhbar.com: Israel dan Arab Saudi masih terlibat negoisasi terkait kemungkinan dibukanya penerbangan langsung Tel Aviv-Jeddah. Hal itu dibutuhkan demi membantu warga Muslim dari Negara Yahudi tersebut melaksanakan ibadah haji.
Pembicaraan mendalam sudah dilakukan kedua belah pihak sejak awal Mei lalu. Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen mengatakan, pembahasan itu juga dilakukan dalam rangka normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi.
“Ada peluang bagus kita bisa memajukan perjanjian damai dengan Arab Saudi. Saya berasumsi pasti ada peluang dalam setengah tahun, atau di tahun mendatang,” ujar dia dikutip di Times of Israel, Rabu, 31 Mei 2023.
Baca: Tentara Israel Larang Warga Palestina Azan dan Rampas Barang-barang dari Bab al-Rahma
Cohen menyebut ada kepentingan bersama antara Yerusalem dan Riyadh, terutama dalam mencegah Iran yang tengah mengembangkan bom nuklir.
Sementara itu, Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman menekankan komitmennya untuk negara Palestina di KTT Liga Arab. Ia menyebut hal ini sebagai masalah utama bagi negara-negara Arab dan menjadi prioritas utama kerajaan.
Komentar tersebut sebagian besar merupakan standar untuk kepemimpinan di Riyadh. Kerajaan telah lama bersikeras secara terbuka, bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk perjuangan Palestina dan hanya akan menormalkan hubungan dengan Israel setelah solusi dua negara tercapai.
Di sisi lain, Arab Saudi telah memperbarui hubungan dengan Iran pada Maret lalu.
Via negara lain
Mengutip Maariv, sebanyak 2.700 orang Israel telah berhaji lewat jalur penerbangan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain pada 2022 lalu. Untuk tahun ini, angka tersebut diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 4.500 jemaah.
Dalam langkah bersejarah tahun lalu, Arab Saudi mengumumkan membuka wilayah udaranya untuk semua penerbangan sipil, beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadi pemimpin pertama yang terbang langsung dari Israel ke Negara Teluk. Namun, harapan pada saat itu Riyadh juga akan mengumumkan persetujuan penerbangan haji langsung belum terwujud.