Ikhbar.com: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza melaporkan, sebanyak 117 warga Palestina telah tewas dan 152 orang lainnya luka-luka dalam 24 jam terakhir.
“Total sudah 28.064 orang yang tewas dan 67.611 orang lainnnya luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu,” tulis mereka, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, pada Ahad, 11 Februari 2024.
Baca: Sekjen PBB Mengaku Stres karena Gagal Setop Perang di Gaza
Sebelumnya, militer Israel juga telah membunuh sedikitnya 28 warga Palestina dalam serangan di Rafah. Hingga laporan diturunkan, belum ada tanda-tanda serangan tersebut berhenti.
“Seperti banyak serangan udara Israel sebelumnya, setiap serangan menewaskan banyak anggota dari tiga keluarga, termasuk 10 anak-anak, yang termuda di antaranya baru berusia tiga bulan,” sebut mereka.
Lebih lanjut dilaporkan, serangan-serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengeklaim telah memerintahkan tentaranya untuk mengevakuasi ratusan ribu warga Palestina dari Rafah. Ia mengatakan, hal itu dilakukan sebagai bagian dari persiapan mereka sebelum menginvasi wilayah pengungsi tersebut.
Netanyahu tidak memberikan rincian atau batas waktu proses tersebut. Namun, pengumuman itu hanya memperburuk dan meningkatkan kepanikan yang meluas di antara lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza yang kini memadati Rafah.
“Pemerintah Israel berdalih akan membersihkan Rafah dari empat batalyon Hamas yang kini bersembunyi di wilayah tersebut,” tulis mereka.
Baca: Reaksi Dunia terhadap Vonis Pengadilan Internasional Kasus Genosida Israel di Gaza
Sementara itu, pertempuran sengit terus terjadi di wilayah Gaza lainnya, termasuk Khan Younis di bagian selatan masih dihujani serangan udara Israel. Fasilitas medis terbesar di wilayah tersebut, yakni Rumah Sakit (RS) Nasser juga masih dikepung oleh pasukan Israel.
“Sekitar 300 personel medis yang bekerja terlihat terlalu keras dan kelelahan. Sebanyak 450 pasien dan sekitar 10 ribu pengungsi diyakini berlindung di rumah sakit dan tidak dapat keluar karena tembakan Israel,” tulis Kemenkes Gaza.