Ini Bahaya Makanan Cepat Saji bagi Ibu Hamil

Ilustrasi makanan cepat saji. Foto: Pixabay

Ikhbar.com: Ibu hamil diimbau untuk tidak mengonsumsi makanan cepat saji seperti burger keju atau kue kemasan lainnya. Sebab bahan-bahan tersebut dinilai sangat berbahaya bagi kesehatan janin.

Dikutip dari jurnal Environmental International, pembungkus makanan tersebut memiliki senyawa ftalat, yakni sejenis bahan kimia yang masuk dalam kategori plastik.

“Bahan kimia tersebut dapat masuk ke aliran darah, melalui plasenta, dan kemudian ke aliran darah janin. Zat itu dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan pada janin,” tulis penelitian itu dikutip pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Para peneliti mengatakan, paparan ftalat yang masuk ke dalam perut ibu hamil dapat mengakibatkan sejumlah gangguan kesehatan pada si janin.

“Zat tersebut bisa mengakibatkan janin lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, dan gangguan kesehatan mental anak seperti autisme dan ADHD,” tulis peneliti.

Dokter anak UW Medicine dan peneliti di Seattle Children’s Research Institute, dr. Sheela Sathyanarayana menjelaskan, bahan kimia tersebut dapat melewati plasenta dan masuk ke sirkulasi janin.

Baca: Doa-doa Penting untuk Ibu Hamil

Para peneliti menemukan bahwa makanan ultraproses menyumbang 10 hingga 60% dari pola makan ibu hamil, atau rata-rata 38,6%.

“Setiap porsi makanan ultraproses yang 10 persen lebih tinggi dikaitkan dengan konsentrasi di (2-ethylhexyl) phthalate yang 13 persen lebih tinggi, salah satu ftalat yang paling umum dan berbahaya,” kata peneliti.

Makanan ultraproses, menurut para peneliti, sebagian besar terbuat dari zat yang diekstraksi dari makanan, seperti minyak, gula, dan pati.

Meski demikian, makanan ultraprises telah banyak diubah melalui pengolahan dan penambahan bahan kimia serta pengawet lainnya. Upaya tersebut dilakukan agar makanan terlihat lebih menggoda dan dapat memperpanjang masa kadaluarsa, sehingga sulit mengenali bentuk aslinya untuk dikonsumsi.

“Ini termasuk campuran kue kemasan, misalnya kentang goreng kemasan, roti hamburger, dan minuman ringan,” katanya.

Terkait makanan cepat saji, sarung tangan yang dikenakan karyawan dan peralatan lainnya, termasuk alat penyimpanan, persiapan, penyajian mungkin menjadi sumber utama paparan.

Karenanya, peneliti pascadoktoral di laboratorium Sathyanarayan, Brennan Baker meminta ibu hamil untuk menghindari makanan ultraproses. Mereka bisa menggantinya dengan buah-buahan, sayuran, dan daging tanpa lemak.

“Carilah jumlah bahan yang lebih rendah dan pastikan Anda dapat mengenali komposisinya,” ujarnya.

Ia mengatakan, hal yang sama juga diterapkan ketika mengonsumsi makanan sehat lainnya, seperti satu bar wafer untuk sarapan. 

“Lihat dulu apakah itu dimaniskan dengan kurma, atau mengandung banyak lemak dan gula di dalamnya,” katanya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.