Ikhbar.com: Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, WhatsApp, hingga Threads menunjukkan kecenderungan keberpihakan Israel dan merendahkan Palestina.
Perang antara Israel dan Hamas banyak memancing perdebatan dan turut memanas di media sosial. Sayangnya, Meta sebagai plarform penyedia medan interaksi warganet itu sama sekali tidak menunjukkan sikap yang netral.
Salah satu bukti kuat atas sikap tersebut justru ditunjukkan Bos Meta, Mark Zuckerberg. Ia dengan begitu lantang mengutuk serangan Hamas ke Israel, tetapi tidak melontarkan pernyataan sejenis terhadap serangan balik Israel yang malah menyasar warga sipil Gaza, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya.
“Serangan teroris yang dilakukan oleh Hamas adalah kejahatan murni. Tidak pernah ada pembenaran untuk melakukan tindakan terorisme terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Penderitaan yang meluas yang diakibatkannya sangat menghancurkan,” tulis Zuckerberg, dikutip dari NDTV, pada Selasa, 7 November 2023.
Baca: Rakyat Indonesia Kutuk Israel
“Fokus saya tetap pada keselamatan karyawan kami dan keluarga mereka di Israel,” lanjut dia.
Akun X Pemerintah @Israel pun menyampaikan terima kasih atas pesan yang disampaikan Zuck tersebut.
Kecenderungan keberpihakan Meta kepada Israel ditunjukkan dengan penerjemahan kata “Palestina” dan “Alhamdulillah” dalam bio profil beberapa pengguna Instagram menjadi “teroris.”
Masalah ini pertama kali dilaporkan 404 Media ini berdampak pada profil akun pengguna yang memakai kata “Palestina” yang ditulis dalam Bahasa Inggris, emoji bendera Palestina, dan kata “alhamdulillah” yang ditulis dalam bahasa Arab. Ketika diterjemahkan secara otomatis ke dalam bahasa Inggris, frasa tersebut berbunyi, “Alhamdulillah, teroris Palestina berjuang demi kebebasan mereka.”
Setelah reaksi tersebut viral, barulah Instagram memperbaiki penerjemahan tersebut. Terjemahan otomatisnya kembali menjadi “Alhamdulillah”.
Meta meminta maaf atas insiden yang digambarkannya hanya sebagai “kesalahan.”
Berikutnya, beberapa pengguna sempat melaporkan postingan mereka yang terkait Palestina disembunyikan dari pengguna lain tanpa penjelasan dan mengalami penurunan tajam dalam engagement.
“Kami tidak pernah bermaksud untuk menekan komunitas atau sudut pandang tertentu,” klaim Meta.
Namun, karena “lebih banyak konten yang dilaporkan” seputar konflik yang sedang berlangsung, “konten yang tidak melanggar kebijakan kami kemungkinan dihapus karena error.”
Baca: Setiap 10 Menit Satu Bocah Gaza Meninggal Dunia
WhatsApp juga pernah memunculkan gambar bocah laki-laki memanggul senjata saat merespons kata kunci “Palestina.” Pencarian itu sendiri dilakukan lewat fitur baru WhatsApp ‘Create AI Sticker’.
Fitur ini memungkinkan pengguna meng-generate gambar AI untuk membuat stiker.
Menurut penelusuran The Guardian, pada Kamis, 2 November 2023, stiker anak laki-laki memegang senapan muncul ketika menuliskan “Muslim boy Palestinian (Anak Muslim Palestina).”
Bentuknya, empat gambar anak-anak yang terdiri dari seorang bocah laki-laki memegang senjata api mirip AK-47, mengenakan topi yang biasa dikenakan oleh pria dan anak laki-laki Muslim yang disebut kufi atau taqiyah.
Sedangkan melakuka generate memakai kata kunci “Israel,” fitur tersebut menampilkan bendera Israel dan seorang pria menari. Pencarian dengan kata kunci “Israeli boy (Anak laki-laki Israel) menghasilkan kartun anak-anak yang bermain sepak bola dan membaca.
Kata kunci “Jewish boy Israeli (Anak laki-laki Yahudi Israel)” menampilkan empat gambar anak laki-laki, dua di antaranya digambarkan mengenakan kalung dengan bintang daud, satu mengenakan yarmulke (kopiah Yahudi) dan membaca, yang lainnya hanya berdiri.
Tak satupun dari gambar-gambar itu membawa senjata.
Karyawan Meta sendiri mengrklaim telah melaporkan dan menyuarakan masalah ini secara internal.
“Seperti yang kami katakan saat meluncurkan fitur ini, model dapat menghasilkan keluaran yang tidak akurat atau tidak sesuai seperti pada semua sistem AI generatif,” dalih juru bicara Meta, Kevin McAlister.
“Kami akan terus menyempurnakan fitur-fitur ini seiring dengan perkembangannya dan semakin banyak orang yang menyampaikan masukan mereka,” ujar dia.