Ikhbar.com: Massa Aksi Bela Palestina menyemut di sekitar Monas, tepatnya di Jalan Ridwan Rais yang menghubungkan Tugu Tani hingga Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Ahad, 5 November 2023. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut aksi damai yang berlangsung di Monas itu akan dihadiri kurang lebih dua juta orang.
Unjuk rasa akbar yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina menuntut agar perang segera dihentikan dan segera dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel, untuk diajukan ke Mahkamah Internasional.
Baca: Setiap 10 Menit Satu Bocah Gaza Meninggal Dunia
Aliansi juga menentang keras penjajahan Israel atas Palestina dan mengecam keras politik apartheid, genosida dan holokaus, serta terorisme yang terus dilakukan Israel demi kemanusiaan perdamaian dan keadilan.
Demonstrasi ini tidak hanya dihadiri masyarakat umum, tetapi juga sejumlah perwakilan lembaga negara, seperti Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Aksi berlangsung sejak pukul 06.00 hingga 11.00 WIB.

Dalam pernyataannya, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, demi kemanusiaan yang adil dan beradab, menyatakan sikap atas Tragedi Kemanusiaan terhadap Gaza/Palestina akibat agresi, kekejaman dan kezaliman Zionis Israel. Agresi tersebut telah menimbulkan ribuan korban baik wanita maupun anak-anak, baik tenaga medis maupun wartawan, rusaknya prasarana umum baik sekolah maupun rumah sakit, serta tempat ibadat baik masjid maupun gereja.
Pertama, menuntut agar perang segera dihentikan, dan agar dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional.
Kedua, demi kemanusiaan, perdamaian dan keadilan, menentang keras penjajahan Israel atas Palestina, dan mengecam keras politik apartheid, genosida, holacaust serta terorisme yang terus dilakukan Israel.
“Maka kami menyerukan kepada Pemerintah Negara-Negara Islam/Negara-Negara Arab untuk membatalkan hubungan diplomatik dan/atau tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdiri tegak,” bunyi pernyataan tersebut.
Sebagai bentuk solidaritas bagi Palestina seyogyanya Bangsa Indonesia, sebagai bangsa cinta damai dan keadilan, memboikot dan tidak membeli produk-produk Israel, dan produk-produk pakaian, makanan dan minuman yang menyumbang kepada Israel.
Ketiga, memberi apresiasi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas keputusan dan resolusi-resolusinya atas Israel antara lain sebagai pelanggar HAM berat. Namun, PBB perlu melakukan langkah-langkah nyata dan tegas dalam menegakkan resolusi-resolusinya, dengan menghilangkan kekuatan veto dari negara-negara yang menampilkan standar ganda terhadap masalah Palestina.
Keempat, mendukung dengan penghargaan atas sikap tegas dan konsisten Indonesia, yang sejak zaman Presiden Sukarno hingga sekarang, terus menolak penjajahan Israel dan mendukung Palestina merdeka. Mengapresiasi sikap diplomasi tegas-yang dilakukan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, baik di forum KTT OKI maupun Sidang Umum PBB.
Aliansi juga mendorong Pemerintah Indonesia untuk semakin mendorong kolaborasi Negara-Negara Anggota OKI, ASEAN, JCC bersama negara-negara seperti Rusia, China, Bolivia yang mengambil sikap tegas atas Israel.
Kelima, aliansi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu bangsa Palestina/Gaza dengan diplomasi, hingga demonstrasi, opini, dana dan doa. Berharap agar itu semua dapat membuka nurani dunia dan menyelamatkan kemanusiaan dan akal sehat, untuk membantu membuka pintu hati dan kebijakan internasional bagi hadirnya keadilan dan perdamaian dari kawasan Timur Tengah hingga ke seluruh dunia, dengan Palestina Merdeka dan enyahlah penjajahan Israel dari muka bumi.
Keenam, aliansi menyerukan kepada umat berbagai agama untuk terus memanjatkan doa kehadirat Allah Yang Maha Kuasa untuk memberi kekuatan lahir dan batin bagi rakyat Palestina dalam menanggung penderitaan, dan mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negaranya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan, sikapnya yang mengutuk kekejaman agresi militer Israel.
“Apa yang terjadi di Palestina adalah hal yang tidak bisa diterima oleh kita semua. Karenanya, saya berdiri di sini sebagai ketua DPR, menyampaikan mengutuk dan menyampaikan sikap tegas saya menolak kekejaman agresi miltier bangsa Israel,” kata dia.
“Bangsa Indonesia sejak zaman Bung Karno hingga saat ini tetap tegas dan konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, karenanya, saya pun turut menyatakan duka cinta mendalam atas korban yang meninggal dunia dan korban luka-luka dari kalangan rakyat Palestina yang tidak berdosa seraya mendoakan semoga arwah korban meninggal dunia diterima di sisi-Nya dan korban luka itu dapat segera disembuhkan seperti sedia kala,” tuturnya.
Puan menekankan, DPR RI menyerukan pemerintah bersama-sama dengan organisasi internasional lainnya untuk tetap terus berperan aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina. Jangan pernah berhenti dan selalu mendesak Israel untuk menghentikan agresi militer kepada rakyat dan bangsa Palestina.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi menegaskan sikap pemerintah Indonesia yang mendukung kemerdekaan rakyat Palestina. Selain menyuarakan dukungan melalui forum resmi, langkah yang ditempuh pemerintah juga dengan mengirimkan bantuan kepada rakyat Palestina. Karena itu, ia menilai aksi bela Palestina ini menjadi langkah dukungan masyarakat Indonesia kepada rakyat Palestina.
“Dan kemarin bantuan tahap pertama sudah diberangkatkan dan dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dan ini bukan hanya bantuan dari Pemerintah tetapi dari seluruh rakyat Indonesia yang disalurkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan. Terimakasih kepada rakyat Indonesia,” ujar Retno.
Retno juga membacakan sebuah puisi yang ia ciptakan sendiri untuk Palestina.