Ikhbar.com: Sejumlah ilmuwan menyebut inti planet yang selama ini dipercaya terus berputar, ternyata sempat berhenti dan kemudian bergerak ke arah sebaliknya.
Temuan ini menjadi sorotan dalam kajian geosains karena berkaitan langsung dengan dinamika internal Bumi dan dampaknya bagi kehidupan di permukaan.
Para peneliti dari Universitas Peking, Cina, menerbitkan kajiannya dalam jurnal Nature Geoscience. Dalam riset tersebut disampaikan bahwa inti Bumi mengalami perubahan rotasi dalam skala beberapa dekade. 
Fenomena ini diduga bukan pertama kali terjadi, melainkan bagian dari siklus berulang yang memengaruhi kondisi geofisika Bumi.
Baca: Ilmuan Ungkap Golongan Darah Baru, Hanya Dimiliki 1 Orang di Dunia
Mereka menyebut hasil temuannya dapat membantu menjelaskan apa yang berlangsung jauh di bawah kerak Bumi serta pengaruhnya pada permukaan.
Temuan ini menjadi salah satu rujukan penting bagi kajian geologi modern. Penjelasan tersebut turut dikutip Popsci pada Kamis, 23 Januari 2025.
Inti Bumi terdiri dari inti luar (cair) dan inti dalam (padat) yang terbuat dari besi. Pada bagian dalam inilah rotasi inti terjadi. Seismolog Yi Yang dan Xiaodong Song, penulis penelitian, menganalisis gelombang seismik dari gempa yang melewati jalur sama sejak 1960-an. Mereka menemukan perubahan signifikan pada bentuk gelombang dan waktu tempuh, terutama pada rentang 1995–2021.
Sebelum 2009, inti Bumi diketahui berputar sedikit lebih cepat dibanding permukaan dan mantel. Namun setelah itu, kecepatannya menurun hingga diduga berhenti total. Tim menduga perubahan ini berkaitan dengan siklus rotasi yang pernah berbalik pada awal 1970-an.
Para ilmuwan juga menilai variasi rotasi inti berkaitan dengan perubahan kecil pada fenomena geofisika seperti panjang hari dan pergeseran medan magnet. Fluktuasi tersebut memengaruhi waktu rotasi Bumi pada porosnya, sehingga panjang siang dan malam dapat berubah secara gradual.
Pada bagian akhir peneliti menyimpulkan bahwa fluktuasi rotasi inti Bumi berjalan sejalan dengan sejumlah perubahan periodik lain, menunjukkan adanya interaksi antar-lapisan dalam struktur planet yang berbeda namun saling memengaruhi.
