Ikhbar.com: Pemerintah Arab Saudi mengambil langkah konkret dalam membantu kepulangan jemaah haji Iran di tengah konflik bersenjata yang masih berkecamuk antara negera tersebut dengan Israel. Melalui jalur darat, gelombang pertama jemaah Iran telah berhasil dipulangkan dengan aman pada Ahad, 16 Juni 2025.
Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), rombongan jemaah tersebut tiba di Bandara Arar, Arab Saudi dan disambut langsung oleh para pejabat Kementerian Haji dan Umrah. Setelah melalui proses penyambutan, mereka diarahkan menuju perbatasan Jadidat Arar untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Iran lewat jalur darat.
“Gelombang pertama jemaah diberangkatkan pada hari Ahad sebagai bagian dari pelaksanaan bertahap rencana pemulangan,” tulis SPA dikutip pada Jumat, 20 Juni 2025.
Baca: Warga AS Marah Trump Ikut Campur Perang Israel-Iran
Pemulangan ini dilakukan atas permintaan resmi dari Pemerintah Iran, dan didukung penuh otoritas Saudi. Petugas lapangan dikerahkan untuk menyiapkan seluruh kebutuhan logistik, termasuk armada transportasi dan layanan pendukung lainnya.
“Semua proses ini kami lakukan untuk memastikan jemaah pulang dengan aman dan nyaman,” ujar seorang pejabat Kementerian Haji dan Umrah yang enggan disebutkan namanya.
Instruksi untuk memfasilitasi pemulangan jemaah ini datang langsung dari Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Ia menegaskan bahwa keselamatan jemaah harus diutamakan, tanpa memandang asal negara.
“Jemaah haji Iran harus mendapatkan layanan terbaik hingga mereka kembali dengan selamat ke tanah air,” tegas MBS.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk diplomasi kemanusiaan di tengah ketegangan kawasan. Seperti diketahui, Israel telah melancarkan serangan militer besar-besaran ke wilayah Iran sejak 13 Juni, dengan dalih menargetkan fasilitas nuklir dan program rudal balistik. Namun, serangan tersebut juga menghantam permukiman warga sipil dan menimbulkan korban jiwa.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan ratusan roket dan rudal ke wilayah Israel. Serangan ini memicu eskalasi dan saling gempur antar kedua negara dalam beberapa hari terakhir.