Durasi Maksimal Anak Main HP menurut Psikiater

Ilustrasi anak main HP. Foto: Shutterstock

Ikhbar.com: Di tengah gempuran teknologi digital, ponsel atau tablet nyaris tak lepas dari genggaman, bahkan di tangan anak-anak. Tak jarang, orang tua memberikan gadget sejak dini demi menenangkan atau menghibur anak. Padahal, paparan layar yang tidak sesuai usia dapat membawa dampak serius terhadap tumbuh kembang anak.

Psikiater dari RS Hermina Bitung, dr. Julian Raymond Irwen, Sp.KJ menegaskan pentingnya membatasi durasi penggunaan gadget pada anak sesuai dengan tahapan usianya. Ia mengingatkan bahwa penggunaan berlebihan berpotensi menimbulkan gangguan baik secara fisik maupun mental.

Menurut dr. Julian, anak usia 0–2 tahun sebaiknya tidak menggunakan gadget sama sekali, kecuali untuk video call dengan keluarga dan itupun harus dalam pendampingan orang tua.

“Usia ini adalah masa emas perkembangan otak anak. Paparan layar di periode ini bisa mengganggu proses tumbuh kembang secara signifikan,” jelasnya dikutip dari Antara pada Ahad, 25 Mei 2025.

Baca: Psikolog Mahal, Anak Muda Taiwan dan Cina Gunakan AI untuk ‘Healing’

Penggunaan gadget secara berlebihan, terutama tanpa pengawasan, bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti:

  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Keterlambatan bicara (speech delay)
  • Gangguan tidur
  • Tantrum saat gadget diambil
  • Menurunnya kemampuan sosial

Dr. Julian menyebut bahwa anak-anak yang terbiasa mendapat stimulasi tinggi dari layar akan lebih sulit untuk fokus dan berinteraksi secara nyata dengan orang lain di sekitarnya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa membatasi waktu saja tidak cukup. Orang tua harus aktif menjadi contoh dan penyedia aktivitas alternatif yang menarik bagi anak.

“Kalau gadget dilarang tapi anak tidak punya kegiatan pengganti, dia pasti kembali lagi ke gadget. Kreativitas orang tua sangat dibutuhkan di sini,” tambahnya.

Beberapa kegiatan yang disarankan meliputi bermain di luar rumah, membaca buku, menggambar, hingga aktivitas fisik bersama keluarga yang mempererat ikatan emosional.

Memang, kata dia, mustahil sepenuhnya memisahkan anak dari teknologi di zaman sekarang. Namun, dengan pendampingan yang konsisten, keteladanan orang tua, serta pola aktivitas yang seimbang, gadget tetap bisa dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dan hiburan yang sehat bagi anak.

“Intinya, bukan soal melarang total, tapi soal mengatur, mendampingi, dan memberi alternatif. Dengan begitu, anak bisa tumbuh optimal di era digital tanpa kehilangan sisi kemanusiaannya,” tandsnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.