Ikhbar.com: Ratusan rumah di pemukiman kumuh Ahmedabad, Gujarat, India, dicat putih dengan lapisan reflektif untuk meredam panas ekstrem.
Inisiatif yang melibatkan 400 rumah tangga ini merupakan bagian dari uji coba ilmiah global, guna meneliti dampak panas dalam ruangan terhadap kesehatan dan ekonomi masyarakat di negara berkembang.
Baca: Belasan Ribu Ilmuwan Yakin Kiamat sudah Dekat
Epidemiolog dari Universitas Heidelberg, Jerman, yang memimpin proyek ini, Aditi Bunker, menjelaskan bahwa rumah-rumah tanpa ventilasi di permukiman seperti Vanzara Vas memperparah paparan panas.
Ahmedabad sendiri kerap mencatat suhu di atas 46°C dalam beberapa tahun terakhir. Penduduk yang rumahnya telah dicat merasakan manfaatnya.
“Kulkas saya tidak lagi panas, rumah lebih sejuk, tidur lebih nyenyak, dan tagihan listrik turun,” ujar salah seorang penduduk, Nehal Vijaybhai Bhil, dikutip dari Reuters, pada Senin, 10 Maret 2205.
Teknologi atap dingin ini menggunakan cat putih dengan pigmen reflektif, seperti titanium dioksida untuk mengurangi panas yang terserap.
Uji coba serupa di Burkina Faso menunjukkan bahwa metode ini dapat menurunkan suhu dalam ruangan hingga 1,7°C.
Baca: Problem Perubahan Iklim menurut Al-Qur’an
Studi di Ahmedabad akan berlangsung selama setahun, dengan pengumpulan data kesehatan dan lingkungan dari rumah berlapis atap dingin dan yang tidak.
Selain India, proyek ini juga diterapkan di Burkina Faso, Meksiko, dan pulau Niue di Pasifik Selatan, diharapkan dapat membantu komunitas rentan menghadapi perubahan iklim.