Ikhbar.com: Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad, menegaskan bahwa guru adalah elemen terpenting dalam pendidikan. Menurutnya, kehadiran guru yang kompeten sangat krusial, bahkan jika fasilitas pendidikan minim.
Hal ini disampaikan di hadapan 60 peserta Rapat Koordinasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah di Tangerang, Selasa, 28 Mei 2024.
Baca: Gaji Minim, Ini Sebaran Utang Guru dari Bank hingga Pinjol
“Keberadaan guru itu menjadi unsur paling penting dalam pendidikan. Sarana prasarana boleh minimal atau buruk. Misalnya, kondisi bangku sudah rusak, papan tulis usang, dan lain sebagainya. Bahkan saat saya di madrasah, bangkunya dari kayu kapuk atau randu. Tetapi keberadaan guru yang berkompeten tidak bisa dielakkan,” ujarnya, dikutip dari laman Kemenag, pada Rabu, 29 Mei 2024.
Rokhmad juga mencontohkan sosok ulama besar Islam, Imam Al-Ghazali, sebagai produk pendidikan masa lalu yang berhasil meski dengan keterbatasan sarana.
“Coba lihat bagaimana Imam Al Ghazali, tokoh ulama yang hebat. Beliau pernah menjabat sebagai rektor kampus Nidzamiyyah. Sosok beliau yang hebat dengan karya-karya akademik top justru dilahirkan dari keterbatasan perangkat pendidikan, termasuk sumber-sumber belajar yang terbatas. Namun saya yakin beliau belajar kepada para guru-gurunya yang hebat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rokhmad mengimbau Direktorat GTK Madrasah dan pejabat di Kanwil Kemenag Provinsi untuk lebih intensif membina guru agar terus meningkatkan kompetensi mereka.
“Direktorat GTK Madrasah dan Bapak dan Ibu para Kepala Bidang Pendidikan Madrasah atau Katim Guru di Kanwil Kemenag provinsi jangan pernah berhenti untuk membina guru. Pastikan bahwa guru harus terus update kompetensinya karena perkembangan sosial dan keilmuan tidak pernah berhenti,” pesannya.
Berbicara mengenai kesejahteraan guru madrasah, Rokhmad menyatakan bahwa pihaknya terus mengupayakan peningkatan anggaran pendidikan madrasah.
Baca: Hadis-hadis Pendidikan
“Selama anggaran itu ada buat tunjangan para guru madrasah, sedikitpun kami tidak pernah menunda untuk mencairkan. Gus Menteri sangat konsen terhadap kesejahteraan guru, khususnya guru madrasah. Hanya saja setiap kita menyelesaikan satu masalah, kemudian muncul masalah yang lain. Jadi kita tidak seperti pegadaian. Tapi itulah kehidupan. Wajar saja sebagai manusia,” tuturnya dengan sedikit bercanda.
Hadir dalam acara tersebut Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar, para Kasubdit dan Katim pada Direktorat Madrasah, serta Kepala Bidang Penmad, Katim Guru, dan Tendik pada Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia.