‘Merdekakan Palestina!’ Menggema di Ibu Kota Amerika

Demonstran pro-Palestina berkumpul di Freedom Plaza untuk pawai di Washington, AS, Sabtu, 13 Januari 2024. Dok Koalisi ANSWER

Ikhbar.com: Ratusan ribu demonstran yang berasal dari seluruh negara bagian Amerika Serikat (AS) membanjiri jalanan Washington DC, pada Sabtu, 13 Januari 2024 kemarin. Mereka menuntut Presiden Joe Biden menekan pemerintah Israel agar melakukan gencatan senjata.

Aksi unjuk rasa diikuti sekitar 400.000 orang. Demonstrasi ini menjadi aksi yang terbeaar November 2023.

Koordinator media di koalisi antirasisme ANSWER, Walter Smolarek, yang turut dalam barisan mengatakan, aksi tersebut sangat penting digelar demi menyampaikan aspirasi kepada Biden.

“Kebijakan Biden benar-benar bertentangan dengan opini publik. Hal ini berdampak buruk secara politik. Ini juga menjadi lebih penting seiring adanya pengeboman di Yaman,” katanya, dikutip dari The New Arab, Selasa, 16 Januari 2024.

Baca: PBB vs Amerika, Perang Angka Korban Gaza

Pawai dimulai dari Freedom Plaza di pusat akota Washington menuju Gedung Putih. Para pengunjuk rasa terus berteriak hingga larut malam sambil mengibarkan bendera Palestina dan memegang tanda bertuliskan “Gencatan Senjata Sekarang!” Ada pula poster dengan narasi, “Biarkan Gaza Hidup!”, serta tulisan sekaligus teriakan kencang “Merdekakan Palestina!”

“Aksi ini digelar untuk memperingati tonggak sejarah 100 hari perang yang suram, ketika jumlah korban tewas di Gaza dan Tepi Barat sudah mendekati 24.000 jiwa,” ujar Smolarek.

Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu, gerakan yang menuntut gencatan senjata terus berkembang. Saat ini, lebih dari 60 anggota DPR dan Senat secara terbuka mendukung gerakan tersebut.

Selain itu, mengutip jajak pendapat yang digelar Reuters dan Ipsos pada November 2023 lalu menyebutkan, sekitar 68% rakyat AS mendukung gencatan senjata. Jika dirinci berdasarkan partai politik, sekitar 75% dari Partai Demokrat dan sisanya dari Partai Republik.

Sebelum dimulainya unjuk rasa, warga AS keturunan Palestina, para pemimpin Arab, dan sekutu terkemuka menyampaikan pidato di depan kerumunan massa di pusat kota. Satu demi satu, mereka naik ke panggung dan memberikan pidato yang berapi-api mengenai situasi di Gaza.

“Kami adalah suara orang mati, tangisan dari bawah reruntuhan, dan harapan mereka yang berjuang untuk hidup mereka,” kata perwakilan negara bagian dari Colorado, Iman Jodeh.

Para pengunjuk rasa juga menyuarakan solidaritas kepada Afrika Selatan yang berani menggugat kasus dugaan genosida Israel di Gaza ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Baca: [Sidang ICJ] Israel Berdalih Serang Gaza untuk Balas Hamas, Pro-Palestina: Pembohong!

Warga Virginia Utara, Mazen Badr, merasa terdorong untuk angkat bicara setelah baru-baru ini kehilangan 10 anggota keluarganya di Gaza, termasuk ibu dan saudara perempuannya akibat serangan roket Israel pada akhir Desember lalu.

“Saya berutang kepada mereka untuk bersuara kepada satu-satunya kekuatan di dunia yang dapat melakukan sesuatu,” katanya.

“Kami berhutang budi kepada orang-orang yang sekarat dan menderita di Gaza,” sambung Badr.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.