Ikhbar.com: Sekitar 2.000 ibu nyai dari pondok pesantren (ponpes) Nahdlatul Ulama (NU) mendeklarasikan Pemilu damai. Dalam acara yang bertajuk Hari Lahir (Harlah) ke-8 Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighoh (JPPPM) itu, mereka juga menyerukan masyarakat untuk tidak golput.
Ketua Umum JPPPM, Nyai Hj Hanik Maftuha mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam mensukseskan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Kami mengajak seluruh elemen bangsa agar berpartisipasi aktif dengan hikmat dan netral, sehingga menjadi proses demokratisasi dan ajang silaturahmi anak bangsa yang bermartabat,” ujar Nyai Hj Hanik dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Ahad, 10 Desember 2023.
Dalam acara yang berlangsung di Ponpes Darul Amanah, Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah itu, Nyau Maftuhah menyerukan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 mendatang.
Pihaknya berharap, dengan membuat petisi Pemilu damai, masyarakat tidak apatis dan golput. Sebab menurutnya, tindakan tersebut akan mengancam keberlanjutan politik berintegritas Indonesia.
“Kita harus berpartisipasi dalam pemilu nanti dan mari kita junjung tinggi asas pemilu yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia, dengan menegakkan prinsip-prinsip demokrasi,” ujarnya.
Meski demikian, Nyai Maftihah menepis tudingan bahwa deklarasi Pemilu damai tersebut mengarahkan dukungan kepada partai politik manapun, baik calon legislatif (Caleg) maupun capres-cawapres tertentu.
Ia menegaskan, JPPPM hanya mengajak masyarakat Indonesia untuk mensukseskan Pemilu. Pihaknya mendorong warga untuk turut serta menjadi bagian dalam proses demokratisasi di Indonesia. Sehingga harapannya berjalan secara wajar, lancar, dan demokratis.
“Kami juga berkomitmen untuk melawan segala bentuk politik kekerasan, politik identitas, ujaran kebencian, dan politisasi agama. Kami meneguhkan diri menjadi jam’iyyah yang fokus pada peran-peran pemberdayaan perempuan pengasuh pesantren dan mubaligah dalam tafakur fiddin yang membawa kemaslahatan untuk umat,” ucapnya.
Selain itu, Nyai Maftuhah juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadi pemilih yang cerdas, serta mendorong pelaksanaan pemilu 2024 sebagai pemilu yang damai dan bermartabat.
“Sebagai upaya menjaga keberlangsungan pemerintahan dan ikhtiar menjaga NKRI, ” ujarnya.
Sementara itu Pimpinan Ponpes Darul Amanah, Gus Muhammad Fatwa mengapresiasi petisi Pemilu damai tersebut. Menurutnya, acara yang juga dihadiri ibu nyai dari pesantren luar negeri, seperti dari Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Aljazair, Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand merupakan ikhtiar dalam menciptakan Pemilu aman dan damai.
“Kami mendukung penuh petisi pemilu damai ini. Karena bisa menjadi sebuah ikhtiar pemilih dalam menciptakan situasi yang aman dan damai. Selain itu, karena kami juga di pondok pesantren selalu mengajarkan kepada santri agar bisa menjadi patron dan garda terdepan dalam menjaga demokratisasi di Indonesia. Jadi kami juga memang memberi pendidikan politik dan demokrasi kepada santri,” tutur Gus Fatwa.