Ikhbar.com: Penulis Mantra Penolak Bencana (2023), Agung Firmansyah menegaskan, banyaknya mitos, legenda, dan kearifan lokal sejenis yang dilahirkan di masa lalu tidak bisa semata-mata disebut sebagai produk takhayul. Lebih dari itu, ada makna tersimpan, penting, dan selalu relevan hingga hari ini.
“Mitos tentang siluman, misalnya, kita boleh berdebat soal rasional atau tidaknya kisah-kisah tersebut. Namun, di balik cerita-cerita yang relatif ada dan bisa ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia itu, ada pesan penting yang memang sengaja dimasukkan demi kebaikan manusia itu sendiri,” katanya, dalam program Hiwar Ikhbar #10 bertema “Mitos-mitos Kebencanaan” bersama Ikhbar.com, Sabtu, 15 Juli 2023, kemarin.
Oleh karena itu, lanjut Agung, dia bersama kawannya, Doamad Tastier berusaha merekam ulang pesan-pesan kearifan lokal itu ke dalam buku setebal 124 halaman yang baru saja ia luncurkan.
“Contohnya, di dalam buku ini diceritakan ada kisah siluman yang dipercaya keberadaannya oleh masyarakat di sebuah sungai tua di Cirebon. Siluman itu, konon, akan mencelakakan anak-anak yang membandel berenang di tengah air yang deras. Siluman itu berkamuflase di tengah tumpukan sampah,” katanya.
“Berkat mitos tersebut, sungai itu tidak banyak menelan korban karena anak-anak menghindarinya. Ditambah lagi, masyarakat pun enggan membuang sampah di bantaran sungai tersebut sehingga relatif terbebas dari bencana banjir,” sambung dia.
Direktur Utama (Dirut) Ikhbar.com itu juga menjelaskan, ada banyak mitos, cerita rakyat, upacara, maupun hukum adat di Indonesia yang telah memberikan peran besar dalam isu konservasi alam dan mitigasi bencana. “Jadi, kisah-kisah siluman yang biasa kita temukan itu bukan produk takhayul, tetapi sebuah ikhtiar pencegahan perusakan alam warisan masa lampau,” katanya.
Menurut Agung, warisan masa lalu itu mestinya tetap diinternalisasi oleh masyarakat modern. “Tidak hanya secara tekstual, tapi memahami betul akan kearifan lokal itu. Jika sudah seperti itu, maka kearifan lokal bisa menjadi modal penting agar masyarakat bisa melakukan konservasi alam dan mitigasi bencana,” katanya.
Baca: Mantra-mantra Mitigasi Bencana
Agung mengaku dengan sengaja menulis buku berisi belasan mitos masyarakat masa lampau tersebut dalam versi yang lebih mudah dipahami. “Kami menulis buku tersebut dalam format cerita agar lebih mudah dipahami oleh generasi z,” katanya.
Buku Mantra Penolak Bencana (2023) ini bisa dibeli lewat direct message (pesan langsung) akun Instagram @Ikhbarcom, atau melalui pesan WhatsApp di +62 822-1037-2148.