Ikhbar.com: Menghadap ke arah kiblat menjadi salah satu syarat sah dalam mendirikan salat. Arah kiblat yang dimaksud adalah titik Ka’bah yang berada di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Seseorang yang menjalankan ibadah salat tanpa menghadap ke arah kiblat dihukumi tidak sah. Terkecuali pada dua kondisi, yakni ketika mendirikan salat khauf (dalam kondisi perang), serta salah sunah saat berada di dalam kendaraan.
Baca: Nabi Ibrahim Melacak Ka’bah
Persoalannya, menentukan arah kiblat bisa menjadi perkara yang sangat sulit. Apalagi jika seseorang yang hendak mengerjakan salat itu berada di tempat yang dianggapnya tidak biasa. Contohnya, saat seseorang melakukan perjalanan ke wilayah lain.
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan guna mengecek arah kiblat. Termasuk dengan menggunakan layanan peta dari Google, Google Maps.
Google Maps sering menjadi acuan untuk menuntun perjalanan seseorang ke sebuah lokasi. Google menyediakan banyak fitur, seperti opsi akses jalan hingga estimasi waktu tiba.
Google Maps bisa dimanfaatkan untuk mengecek arah kiblat. Yakni, dengan memanfaatkan titik lokasi yang biasanya diwakili dengan tanda berwarna biru.
Dengan menggunakan Google Maps, seseorang tak perlu bingung lagi saat akan salat di tempat yang asing. Ini juga cukup mudah karena kebanyakan pengguna ponsel saat ini pasti memiliki aplikasi Google Maps yang biasanya telah terpasang secara otomatis.
Baca: Google: AI Biang Kerok Kesesatan di Internet
Berikut cara mengecek arah kiblat dengan menggunakan aplikasi Google Maps:
- Buka aplikasi Google Maps
- Cari Ka’bah Makkah Arab Saudi
- Setelah titik lokasi menunjukkan Ka’bah, perkecil tampilan hingga titik lokasi pengguna terlihat
- Lokasi pengguna akan diwakili dengan titik berwarna biru. Titik akan bergerak sesuai dengan arah menghadap pengguna
- Arahkan cahaya biru dengan menggerakan ponsel menyesuaikan dengan lokasi ke Ka’bah
- Jika sudah sesuai, maka tandai sebagai arah kiblat