Ikhbar.com: Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta, Dokter Agus Dwi Susanto menyampaikan tujuh langkah yang perlu dilakukan demi melindungi paru-paru saat berada di kawasan dengan tingkat polusi udara yang sedang meninggi.
“Pertama dan yang paling penting adalah terus pantau kualitas udara secara real time melalui aplikasi-aplikasi yang sudah tersedia dan bisa diunduh atau dilihat melalui smartphone kita,” kata pemimpin rumah sakit pemerintah yang menjadi rujukan penanganan penyakit paru-paru itu, Rabu, 23 Agustus 2023.
Baca: Udara Buruk Jakarta, Begini Penjelasan Gerak Angin dan Anjuran Pelestarian Alam dalam Al-Qur’an
Guru Besar Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) itu menjelaskan, indeks kualitas udara ditandai dengan warna hijau (1-50) untuk kategori baik, biru (51-100) untuk kategori sedang, kuning (101-200) untuk kategori tidak sehat, oranye untuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, merah (201-300) untuk kategori sangat tidak sehat, dan hitam (301 ke atas) untuk kategori berbahaya.
“Yang perlu diperhatikan juga nilai PM 2,5-nya, karena angka-angka kualitas udara di AQ Air (aplikasi pantauan kualitas udara) itu hanya indeks, kecuali di aplikasi sudah tertera jelas nilai PM-nya,” katanya merujuk pada partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron.
Particulate Matter (PM) 2,5, yang konsentrasinya bisa meningkat karena panas, kebakaran, dan polusi udara, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengandung materi yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan.
Dokter Agus melanjutkan, langkah kedua yang perlu dilakukan untuk melindungi paru-paru saat udara tercemar adalah dengan memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
“Untuk menghindari PM 2,5 ini, jenis masker yang bisa digunakan adalah jenis respirator atau N95, kemudian KN 95, FFP 2, KF 94, EP-Barrier Face Covered, elastomeric respirator, dan masker bedah,” katanya.
“Lalu ada juga solusi murahnya, yakni dengan masker kain yang diselipkan filter PM 2,5 yang bisa dibeli di toko-toko daring dengan harga minimal Rp10 ribu saja,” sambung dia.
Langkah ketiga yang perlu dilakukan untuk melindungi paru-paru saat tingkat polusi udara tinggi yakni dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan pada saat kualitas udara tidak sehat. Berikutnya adalah dengan cara menghindari aktivitas fisik berat termasuk olahraga di luar ruangan serta mengecek tingkat polusi udara agar bisa menghindari daerah dengan tingkat polusi tinggi apabila harus beraktivitas di luar ruangan.
Baca: Beragam Redaksi Doa Minta Hujan untuk Jernihkan Kualitas Udara
Dokter Agus mengatakan bahwa langkah yang keenam dan ketujuh adalah dengan menjaga stamina dengan menerapkan pola hidup sehat serta segera ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami masalah kesehatan yang mengganggu.
“Kami di RSUP Persahabatan sebagai faskes rujukan penyakit paru siap melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya deteksi dini dari penyakit-penyakit terkait polusi dan juga siap menerima para pasien yang memang ada keluhan terkait polusi ini,” katanya.