Ikhbar.com: Otoritas Masjid Nabawi di Madinah menerapkan mekanisme terbaru untuk mengunjungi Raudhah. Sebelum memasuki kawasan tersebut, jemaah diwajibkan melakukan scan barcode di gerbang pintu otomatis.
Barcode tersebut akan diarahkan ke aplikasi Nusuk. Setelah itu, jemaah akan menerima informasi langkah-langkah untuk melakukan kunjungan ke Raudhah di Masjid Nabawi.
“Setelah berhasil melakukan reservasi melalui Nusuk, jemaah akan menerima pesan konfirmasi kunjungan. Nantinya, jadwal kunjungan juga akan diingatkan kembali pada jemaah sehari sebelum tanggal yang ditetapkan,” tulis Saudi Gazette dikutip pada Jumat, 26 Januari 2024.
Aplikasi Nusuk akan memintanya untuk melakukan konfirmasi atau pembatalan kunjungan. Untuk itu, jemaah tidak dapat menggunakan barcode yang tersedia dalam kunjungan sebelum waktu yang sudah ditentukan.
“Saat memasuki waktu kunjungan Raudhah yang telah ditentukan sebelumnya, jemaah akan diarahkan menuju pintu masuk melalui jalur yang sudah dipersiapkan hingga sampai ke tempat salat,” katanya.
Baca: Bahasa Indonesia Resmi Dipakai untuk Layanan di Masjid Nabawi
Berikut prosedur lengkap untuk melakukan kunjungan ke Raudhah:
1. Jemaah yang sudah tiba di halaman Masjid Nabawi akan diarahkan ke layar panduan menuju pintu masuk yang sudah ditentukan untuk kunjungan tersebut
2. Jemaah kemudian akan diterima oleh petugas Masjid Nabawi dan dipandu untuk melakukan tahapan kunjungan masuk Raudhah
3. Sebelum tiba di Raudhah, pengunjung. harus memindai barcode di gerbang otomatis
4. Jemaah diminta kembali ke ruang tunggu dan bergabung bersama kelompok jemaah yang akan melakukan kunjungan.
5. Jika jemaah gagal masuk melalui scan barcode karena izin masuk sudah tidak aktif, jemaah akan diminta kembali ke tempat yang sudah ditentukan.
6. Setelah waktu berkunjung berakhir, jemaah akan diarahkan menuju pintu keluar yang telah ditentukan.
Selain itu otoritas Masjid Nabawi sudah menyiapkan beberapa fasilitas di Raudhah untuk melayani jemaah haji dan umrah yang melakukan kunjungan.
Fasilitas tersebut di antara lain disediakannya jalur khusus bagi jemaah berkebutuhan khusus yang akan dibuka sesuai dengan kapasitas Raudhah.
Selain itu, Layar LED juga telah terpasang menggunakan berbagai bahasa untuk mengedukasi jemaah terkait etika berkunjung. Tersedia juga ruang tunggu untuk kenyamanan jemaah.
“Pemanfaatan teknologi yang canggih juga digunakan dalam pengoperasian Raudhah, seperti adanya kamera dan sensor untuk melacak pola pergerakan masuk dan keluar jemaah. Teknologi tersebut juga memungkinkan mendeteksi jumlah pengunjung,” tulis Saudi Gazette.
Ruang kendali kemudian akan mengelola manajemen kerumunan dengan sistem digital yang terkoordinasi. Hal itu sekaligus menjadi solusi cepat jika terjadi penumpukan jemaah di dalam Raudhah.