Agar Anak tak Capek saat Mudik

Ilustrasi mudik bersama anak-anak. Foto: Getty Images

Ikhbar.com: Tradisi mudik dilakukan masyarakat Indonesia jelang datangnya Hari Raya Idulfitri atau lebaran. Dalam praktiknya, tak sedikit orang tua yang membawa anaknya dalam perjalanan menuju kampung halaman.

Menanggapi fenomena itu, Dokter spesialis anak subspesialis respirologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K) mengimbau para orang tua untuk mengatur perjalanan mudik ketika membawa anak.

Pasalnya, ia menilai perjalanan mudik yang kerap memakan waktu cukup panjang itu berpotensi menyebabkan anak mengalami kelelahan.

“Ketika bawa anak mudik maka harus antisipasi sejumlah risiko, seperti penyakit infeksi, kelelahan, dan perubahan lingkungan terkait udara atau pola makanan yang berbeda dengan sebelumnya. Hal itu berpotensi memengaruhi masalah kesehatan,” kata dr. Nastiti dikutip dari Antara pada Kamis, 28 Maret 2024.

Baca: Kemenkominfo Luncurkan Panduan MudikPedia

Ia menjelaskan, kelelahan yang menimpa anak saat mudik bisa dikarenakan beberapa faktor, mulai dari perjalanan panjang ke kampung halaman atau saat bertemu orang banyak, dan lain sebagainya.

“Selama di lokasi mudik anak bisa saja sangat senang bertemu banyak orang, sehingga mereka melewatkan waktu tidurnya. Jika demikian, maka waktu tidur anak jadi berantakan dan anak jadi kelelahan karena waktu tidur yang berkurang,” jelas dia.

Untuk itu, dr. Nastiti menyebut bahwa kelelahan bisa dicegah dengan tetap mendisiplinkan waktu tidur anak seperti biasa, atau memilih waktu perjalanan yang ideal.

Jika memakai kendaraan pribadi, kata dia, orang tua bisa mengatur waktu istirahat dan mengambil perjalanan yang tidak terlalu jauh, sehingga anak masih bisa menikmati perjalanannya.

“Ketika siang biasanya tidur siang, meskipun lokasi baru anak senang, maunya main, harus disiplin anak harus tidur. Itu bisa dilakukan untuk disiplin waktu sesuai jam normalnya sehingga anak tidak kelelahan dan malam anak bisa tidur,” kata dr. Nastiti.

Menurutnya, kelelahan bukan hanya satu-satunya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai ketika anak mudik. Ketika berada di keramaian, anak berisiko terserang penyakit infeksi yang ditularkan melalui udara, makanan, dan sentuhan orang karena kerumunan.

“Masalah kesehatan lain yang dapat menimpa anak saat mudik adalah risiko perbedaan lingkungan di daerah asal dengan daerah tujuan, misal biasanya anak tidak suka dingin, namun, kampung halaman memiliki cuaca dan lingkungan yang dingin,” ujar dia.

Untuk itu, orang tua perlu memperhatikan perbedaan cuaca dan lingkungan yang mungkin asing bagi anak. Hal itu dilakukan agar anak tidak mengalami perubahan temperatur yang tiba-tiba yang menyebabkan anak sakit.

Ia menyarankan, sebelum mudik orang tua memastikan lebih dulu melengkapi imunisasi anak. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penyakit infeksi yang mungkin menular saat melakukan perjalanan jauh. 

“Selain itu, usahakan melakukan perjalanan sebelum puncak arus mudik agar anak tidak terlalu lama dalam perjalanan,” jelasnya.

dr. Nastiti juga menyarankan untuk membawa obat-obatan sesuai kondisi medis anak. Selain itu mencukupi asupan makanan dan cairan juga diperlukan agar anak tidak terkena risiko dehidrasi. 

Lebih lanjut, ia mengimbau orang tua juga untuk menyesuaikan pakaian yang digunakan anak ketika menaiki transportasi umum, seperti jaket atau kaos kaki, dan terapkan pola hidup bersih sehat (PHBS), misalnya memakaikan masker pada anak dan mencuci tangan.

“Orang dewasa yang bawa anak tidak boleh merokok karena akan menimbulkan masalah kesehatan yang lebih banyak, ketika sudah sampai di tempat tujuan harus dikenali fasilitas kesehatan terdekat antisipasi anak membutuhkan,” tandasnya.

Baca artikel kami lainnya di Google News.