Ikhbar.com: Litbang Kompas melaporkan terjadinya pertumbuhan ekonomi sebagai dampak positif atas perayaan Idulfitri 2023. Hasil survei yang dirilis pada Kamis, 27 April 2023 itu menyebutkan jumlah transaksi masyarakat pada Lebaran tahun ini lebih besar ketimbang dua tahun sebelumnya.
“Ada nuansa ‘balas dendam’ yang tampaknya memicu masyarakat untuk membelanjakan uang lebih banyak,” tulis Litbang Kompas, dikutip pada Selasa, 2 Mei 2023.
Menurut mereka, selama pandemi Covid-19 pada 2020-2021, pembatasan aktivitas masyarakat sangat ketat, tak terkecuali selama Lebaran. Baru pada 2022, pergerakan masyarakat lebih longgar, termasuk aktivitas mudik.
“Terkait urusan finansial, dua dari lima responden mengaku anggaran Lebaran tahun ini sama dengan tahun lalu, tak bertambah dan tidak berkurang. Sisanya, sekitar 14 persen responden menyatakan anggaran Lebaran tahun ini lebih kecil dari tahun sebelumnya,” katanya.
Litbang Kompas juga telah melakukan jajak pendapat terkait persiapan finansial masyarakat masa Lebaran 2023. Temuannya, ada 37,4% responden yang menyatakan telah menyiapkan anggaran Lebaran yang lebih besar dari tahun 2021. Sementara itu, sepertiga lainnya tidak meningkat ataupun berkurang dan 28,4% responden mengaku menganggarkan lebih kecil.
Secara nominal uang, pada Lebaran tahun ini ada sepertiga responden menganggarkan dana Rp1 juta-Rp3 juta. Sekitar 17,4% responden lainnya menyisihkan dana Rp3 juta-Rp7 juta, sedangkan 5% responden lainnya lagi yang merupakan kelompok menengah atas mempersiapkan dana lebih dari Rp7 juta.
Hanya sepersepuluh responden yang menganggarkan kurang dari Rp1 juta. Sisanya mengaku tidak mengalokasikan dana khusus untuk Lebaran tahun ini. Sebagian besar responden yang tidak menyiapkan dana Lebaran ini berasal dari kelas sosial ekonomi bawah.
Lebaran 2023 memang membawa harapan peningkatan pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian. Sebelumnya, hasil survei Kementerian Perhubungan menunjukkan, hampir separuh dari populasi Indonesia, yakni 123,8 juta jiwa, akan melakukan perjalanan selama libur Lebaran 2023. Dibandingkan dengan tahun lalu, prediksi jumlah pemudik tahun ini naik 14,2%.
Lonjakan jumlah pelaku perjalanan tersebut tentu saja mampu mengakselerasi beragam kegiatan ekonomi yang berdampak langsung bagi daerah yang menjadi tujuan para pemudik. Nilai transaksi belanja beraneka produk yang dijual di daerah-daerah melonjak, sajian-sajian kuliner laris diserbu banyak pembeli dari luar daerah. Angka kunjungan wisata lokal juga turut meningkat seiring maraknya jumlah pemudik yang hadir di wilayah setempat.
Masifnya pergerakan manusia berpotensi besar meningkatkan jumlah perputaran uang dalam tempo singkat. Kementerian Keuangan memperkirakan peningkatan perputaran uang Lebaran 10-15% dibandingkan dengan tahun lalu.
Selain karena jumlah pelaku perjalanan meningkat, perputaran uang ini tinggi juga karena nilai anggaran Lebaran setiap orang bertambah besar. Guna mencukupi kebutuhan uang masyarakat pada Ramadan dan Lebaran 2023, Bank Indonesia (BI) menyediakan uang tunai Rp195 triliun, meningkat 8,22% dibandingkan dengan tahun 2022.
Persiapan finansial masyarakat juga tertangkap dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan pertengahan April 2023 lalu. Hampir separuh responden menyatakan, dana yang disiapkan untuk Lebaran tahun ini lebih besar dari tahun lalu.
“Hal ini berkorelasi positif bagi perkembangan ekonomi setelah pandemi. Setelah berbagai pembatasan dilonggarkan dan ditiadakan, diharapkan aktivitas ekonomi membaik sehingga belanja atau konsumsi masyarakat turut meningkat,” ungkap mereka.