Oleh: Amy Maulana (Ketua Tanfidziyah PCI NU Rusia)
Setiap tanggal 23 Februari, rakyat Rusia merayakan Hari Pembela Tanah Air, sebuah perayaan yang sarat dengan makna historis dan budaya. Hari itu bukan sekadar peringatan formal, melainkan momen refleksi atas pengorbanan para pahlawan yang telah membela tanah air Rusia sepanjang sejarah.
Dari medan perang Perang Dunia II, yang dikenal sebagai Perang Patriotik Raya, hingga konflik-konflik modern, Hari Pembela Tanah Air mengingatkan kita akan keberanian dan dedikasi para prajurit yang rela mempertaruhkan nyawa demi keutuhan negara.
Namun, perayaan ini tidak hanya tentang militer. Ia juga menjadi penghargaan bagi pria sebagai pelindung keluarga dan masyarakat, mencerminkan nilai-nilai tradisional yang mengakar dalam budaya Rusia.
Bagi masyarakat Rusia, Hari Pembela Tanah Air adalah simbol kebanggaan nasional yang memperkuat rasa persatuan dan patriotisme.
Di tengah tantangan global dan dinamika politik yang terus berubah, hari itu menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan kesetiaan pada tanah air.
Baca: Mandi di Lubang Es: Cara Rusia Jaga Tradisi di Tengah Modernisasi
Banyak keluarga merayakannya dengan memberikan hadiah kecil kepada pria, seperti kartu ucapan, parfum, atau alat cukur, sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka sebagai pelindung.
Perempuan mengucapkan selamat kepada suami, ayah, saudara laki-laki, dan teman pria mereka, sementara organisasi dan institusi memberikan penghargaan kepada veteran dan personel militer aktif.
Pemerintah juga mengadakan upacara resmi, seperti peletakan karangan bunga di makam pahlawan dan monumen perang, serta parade militer di kota-kota besar.
Sejarah Hari Pembela Tanah Air bermula pada tahun 1922, ketika Uni Soviet merayakannya sebagai “Hari Tentara Merah” untuk memperingati pembentukan Tentara Merah pada tahun 1918. Tanggal 23 Februari dipilih karena dianggap sebagai hari kemenangan Tentara Merah atas pasukan Jerman dalam Perang Dunia I.
Setelah Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, perayaan ini tetap dipertahankan di Rusia dengan nama baru, “Hari Pembela Tanah Air.” Maknanya pun berkembang, tidak hanya menghormati militer, tetapi juga semua pria yang dianggap sebagai pelindung keluarga dan negara.
Hari tersebut telah menjadi perayaan nasional yang merangkul kontribusi semua pria Rusia, baik yang pernah bertugas di militer maupun tidak.
Partisipasi Muslim Rusia dalam kemenangan perang patriotik
Tidak banyak yang menyadari bahwa Muslim Rusia memainkan peran penting dalam kemenangan Rusia selama Perang Patriotik Raya.
Sebagai bagian integral dari masyarakat Soviet, Muslim dari berbagai etnis, seperti Tatar, Bashkir, Chechen, dan Dagestan, turut serta dalam perjuangan melawan invasi Nazi. Mereka tidak hanya bertempur di garis depan, tetapi juga berkontribusi dalam produksi perang dan upaya logistik.
Banyak di antara mereka yang dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet, penghargaan tertinggi untuk keberanian dan pengorbanan. Partisipasi mereka mencerminkan keragaman dan kekuatan persatuan Soviet dalam menghadapi musuh bersama.
Pada hari itu, kontribusi Muslim Rusia dalam Perang Patriotik Raya tetap diingat dan dihormati. Monumen dan museum di seluruh Rusia menampilkan kisah-kisah heroik mereka, sementara komunitas Muslim lokal mengadakan acara khusus untuk mengenang para veteran Muslim.
Baca: Rusia Perbolehkan Foto Paspor Pakai Hijab
Partisipasi mereka tidak hanya memperkaya narasi sejarah Rusia, tetapi juga memperkuat pesan bahwa kebersamaan dan toleransi adalah kunci kemenangan.
Dalam konteks modern, peran Muslim Rusia dalam perang tersebut menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dalam keragaman, nilai yang tetap relevan bagi Rusia saat ini.
Hari Pembela Tanah Air, dengan segala makna dan sejarahnya, adalah cerminan dari jiwa Rusia yang tangguh dan penuh kebanggaan. Ia mengajarkan kita untuk menghargai pengorbanan, merayakan keberagaman, dan memperkuat ikatan sebagai satu bangsa.
Dalam setiap karangan bunga yang diletakkan di makam pahlawan, dalam setiap ucapan selamat yang diberikan kepada pria Rusia, dan dalam setiap parade militer yang diadakan, kita melihat betapa dalamnya rasa cinta dan dedikasi rakyat Rusia kepada tanah air mereka. []