Ikhbar.com: Manusia harus siap dengan aneka perubahan. Setiap tahun yang berganti, akan menghadirkan banyak fenomena baru yang mewakili semua fungsi pancaindra.
Demikian pesan Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang, Cirebon, KH Ahmad Zuhri Adnan tentang refleksi akhir tahun 2022. Mengutip ucapan Herakleitos, Kiai Zuhri menyebut, Nothing endures but change (Tidak ada yang tidak berubah, kecuali perubahan itu sendiri).
“Perubahan itu mutlak. Maka yang bisa kita buat adalah bersahabat dengan perubahan itu sendiri,” katanya, Sabtu, 31 Desember 2022.
Menurut Kiai Zuhri, tujuan untuk bisa bersahabat dengan segala perubahan inilah yang pada akhirnya membuat manusia memiliki tradisi menuliskan resolusinya di setiap jelang tahun baru. “Tetapi kita harus menyusun resolusi tahun baru dengan bijaksana, realistis, namun tetap membawa gerak optimistis dan motivasi,” kata dia.
Islam memiliki inspirasi yang sangat baik dalam proses penyusunan resolusi tahun baru. Yakni, melalui empat pesan yang disabdakan Rasulullah Muhammad Saw kepada Abu Dzar Al-Ghifari.
يَا أَبَا ذَرٍّ، جَدِّدِ السَّفِيْنَةَ فَإِنَّ اْلبَحْرَ عَمِيْقٌ، وَخُذِ الزَّادَ كَامِلاً فَإِنَّ السَّفَرَ بَعِيْدٌ، وَخَفِّفِ اْلحِمْلَ فَإِنَّ العَقَبَةُ كَئُوْدٌ، وَأَخْلِصِ اْلعَمَلَ فَإِنَّ النَاقَدَ بَصِيْرٌ
“Wahai Abu Dzar, perbaharuilah kapalmu karena laut itu dalam; ambillah bekal yang cukup karena perjalanannya jauh; ringankan beban bawaan karena lereng bukit sulit dilalui, dan ikhlaslah beramal karena Allah Maha Teliti.”
Menurut Kiai Zuhri, substansi pesan itu adalah menata niat, beramal saleh, meringankan beban, dan ikhlas beramal. “Refleksikan pesan Rasulullah itu sebagai resolusi tahun baru dengan memperbaiki instrumen hidup melalui penataan hati, mencukupkan bekal dengan beramal saleh, ringankan beban dengan hidup sedehana, dan ikhlaslah dalam beramal,” pesan Kiai Zuhri.