Ikhbar.com: Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Tak jarang, kesalahan tersebut bisa berubah menjadi aib jika diketahui orang lain.
Al-Fairuz Abadzi dalam Al-Qomus al-Muhith menyebutkan, secara bahasa aib artinya cacat dan kekurangan. Bentuk jamaknya: uyub. Sesuatu yang memiliki aib, dalam bahasa arab, disebut ma`ib.
Dalam Al-Qur’an, Allah Swt memerintahkan seorang muslim untuk menjaga aib sesama;
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلْفَٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
Dalam Tafsir Kemenag disebutkan, pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang senang menyiarkan perbuatan keji dan memalukan seperti perbuatan zina di kalangan orang-orang mukmin muhsan baik laki-laki maupun perempuan, mereka akan mendapat hukuman di dunia ini dan di akhirat. Jika mereka tidak tobat dan tidak menjalankan hukuman di dunia, ia akan di azab di neraka.
Senada dengan itu, Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan, sesungguhnya orang-orang yang suka menyebarkan keburukan di kalangan orang-orang Mukmin akan mendapatkan siksa yang menyakitkan di dunia dengan hukum yang telah ditentukan. Sedangkan di akhirat, ia akan memperoleh siksa neraka, jika mereka tidak segera bertobat.
Seorang muslim juga dianjurkan untuk berdoa agar aibnya terlindungi;
اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي
Bacaan Latin: Allahummas-tur ‘Awrootii
Artinya: Yaa Allah tutuplah aib-aibku.
Selain itu, terdapat juga doa agar terlindung dari aib versi panjang. Seperti yang disebutkan dalam Shahih Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar;
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي، وَدُنْيَايَ، وَأَهْلِي، وَمَالِي, اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Bacaan Latin: Allohumma inni as’alukal ‘afiyah fid dunya wal akhirah, allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘afiyah fi dini wa dunyaya wa ahli wa mali. Allohummastur ‘aurati wa amin rau‘ati. Allohummahfazhni min baini yadayya wa min khalfi wa ‘an yamini wa ‘an syimali wa min fawqi. Wa a‘udzu bi ‘azhamatika an ughtala min tahti.
Artinya: Ya Allah, aku memohon keselamatan dunia dan akhirat pada-Mu. Aku memohon ampunan dan keselamatan agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Tutuplah segala kekuranganku, tenangkan lah hatiku, jagalah depan, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung pada-Mu dari musibah yang tak terduga. (HR. Ibnu Hibban).