Ikhbar.com: Yahudi Israel baru-baru ini kepergok meracuni 72 domba milik warga Palestina. Mereka dengan sengaja memberikan racun pada air minum hewan ternak tersebut di barat laut Jericho, Tepi Barat yang diduduki.
Kesaksian tersebut seperti yang disampaikan pengawas umum Organisasi Al-Baydar untuk Pembelaan Hak-hak Badui Hassan Mleihat pada Sabtu, 14 September 2024. Ia mengatakan bahwa dirinya melihat secara langsung bahwa Yahudi Israel tersebut sengaja menebar racun ke pasokan air.
“Warga Israel itu sengaja mencemari pasokan air yang digunakan oleh dua penggembala setempat untuk ternak mereka. Teror ini merupakan bagian dari rangkaian serangan yang terus-menerus dilakukan pemukim ilegal. Mereka bertujuan menekan dan memaksa petani Palestina meninggalkan tanah mereka,” katnya dikutip dari Anadolu pada Ahad, 15 September 2024.
Baca: 22.500 Warga Gaza Cacat Permanen akibat Serangan Israel
Ia mengaku bahwa kelompoknha semakin terancam oleh para pemukim Yahudi. Ia menilai bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Israel.
Menurut Komisi Perlawanan Terhadap Kolonisasi dan Tembok pemerintah Palestina, sejak 7 Oktober 2023, pemukim Israel telah membunuh 19 warga Palestina, melukai lebih dari 785 lainnya, dan menggusur 28 komunitas Badui.
Dalam insiden lain pada hari yang sama, pemukim Israel dari permukiman Atarot, yang terletak di dekat desa Umm Safa, utara Ramallah, mulai meratakan tanah dan mendirikan tenda di wilayah Palestina.
Kepala Dewan Desa Umm Safa, Marwan Sabah mengatakan, tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk merebut tanah yang mencakup sekitar 500 dunam (123 hektar).
“Para pemukim melakukan ini di bawah perlindungan tentara Israel, yang memungkinkan mereka untuk terus merampas tanah,” ujar dia.
Ia mencatat bahwa selama bertahun-tahun, otoritas Israel telah menyita hampir 4.000 dunam (1.000 hektar) tanah di desa tersebut dengan berbagai alasan.
Umm Safa diklasifikasikan sebagai Area C berdasarkan Kesepakatan Oslo, yang berarti berada di bawah kendali penuh Israel dan sangat rentan terhadap penyitaan tanah.
Sabah menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan para pemukim mengambil alih tanah tersebut. Warga Palestina setempat menggelar aksi protes di Umm Safa untuk mengecam serangan tersebut serta dukungan tentara Israel terhadap aksi para pemukim.
Populasi pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, kini melebihi 720.000, menurut perkiraan Israel.
Ketegangan terus meningkat di seluruh Tepi Barat di tengah serangan militer Israel yang menghancurkan Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober lalu.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, setidaknya ada 703 orang, termasuk 159 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 5.700 orang terluka akibat tembakan Israel di Tepi Barat.
Peningkatan kekerasan ini terjadi setelah opini bersejarah dari Mahkamah Internasional pada 19 Juli, yang menyatakan pendudukan Israel atas tanah Palestina selama puluhan tahun sebagai tindakan ilegal dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.