Ikhbar.com: Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Palestina, Richard Peeperkorn mengungkapkan, setidaknya satu anak di Gaza kehilangan nyawa setiap 10 menit.
“Rata-rata satu anak terbunuh setiap 10 menit di Gaza. Kenyataan tersebut bisa dibilang sebagai saat paling gelap dalam kemanusiaan,” ujar Peeperkorn saat konferensi pers dikutip dari Anadolu pada 7 Desember 2023.
Melihat fakta tersebut, Peeperkorn menegaskan bahwa gencatan senjata antara Hamas dengan Israel perlu diterapkan kembali. 
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan bahwa ketersediaan tempat tidur di rumah sakit Gaza berkurang drastis, yang semula 3.500 kini menjadi 1.500 unit.
“Kondisi semacam itu tidak bisa dibiarkan di tengah lonjakan pasien yang terus bertambah setiap hari. Pasukan Israel masih terus melancarkan serangan fase kedua usai gencatan senjata dengan Hamas tak diperpanjang,” katanya.
Sebelumnya, Israel dan Hamas sempat sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada 24 November. Setelah berakhir, keduanya kemudian memperpanjang kesepakatan yang sama hingga 30 November.
Namun setelah gencatan senjata tidak lagi diperpanjang, militer Israel kembali melancarkan serangan ke jalur Gaza. Pada serangan fase kedua ini, negara Zionis itu menggempur habis-habisan terutama di wilayah selatan yang padat penduduk.
Sejak agresi dimulai pada 7 Oktober, Israel menyerang warga dan objek sipil, seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian. Imbas gempuran itu, lebih dari 16.000 jiwa meninggal. Dari jumlah tersebut, 60 persen di antaranya perempuan dan anak-anak.
