Ikhbar.com: Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) melaporkan adanya lonjakan signifikan dalam kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) di Indonesia sepanjang tahun 2024. Data terkini menunjukkan bahwa pada triwulan pertama tahun ini, SAFEnet menerima 480 aduan terkait KBGO, meningkat empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perkumpulan yang berbasis di Denpasar, Indonesia, ini merilis laporan tersebut pada Selasa, 30 Juli 2024. Dalam laporannya mereka mengungkap bahwa mayoritas korban KBGO adalah perempuan dan anak yang beraktivitas dalam grup atau komunitas media sosial.
Baca: Deteksi Deepfake, Jurus Ampuh Cegah KBGO dan Eksploitasi Digital
“KBGO dalam periode ini menyasar kepada perempuan dan anak yang berinteraksi di dalam grup atau komunitas media sosial,” tulis SAFEnet dalam laporannya, dikutip pada Rabu, 31 Juli 2024.
Di antara jenis-jenis kekerasan yang paling banyak dilaporkan, ancaman penyebaran konten intim menduduki posisi teratas dengan 253 aduan. Ini diikuti oleh kasus pemerasan seksual atau sextortion sebanyak 90 aduan, dan penyebaran konten intim tanpa izin atau nonconsensual intimate image abuse (NCII) dengan 73 aduan.
Jenis kekerasan lainnya termasuk doxing (menyebarluaskan informasi pribadi secara publik), flaming (tindakan mengirimkan pesan ofensif melalui internet), morphing (mengubah gambar/video orang lain untuk merusak reputasi), hingga cyberflashing (perilaku mengirim foto genital tanpa izin).
Aduan KBGO Berdasarkan Jenis, yang diterima SAFEnet pada Januari-Maret 2024, adalah sebagai berikut :
- Ancaman penyebaran konten: 253 aduan
- Sextortion atau pemerasan seksual: 90 aduan
- Penyebaran konten intim tanpa izin: 73 aduan
- Doxing: 14 aduan
- Flaming: 13 aduan
- Morphing: 13 aduan
- Mengakses akun tanpa izin: 9 aduan
- Impersonasi akun (peniruan identitas digital): 5 aduan
- Creepshot (pengambilan gambar seseorang untuk tujuan mempermalukan atau seksualisasi): 3 aduan
- Hacking (menerobos akun digital orang lain): 2 aduan
- Outing (tindakan mengungkapkan orientasi seksual seseorang tanpa izin): 1 aduan
- Pelecehan seksual daring: 1 aduan
- Pengawasan daring: 1 aduan
- Cyberflashing: 1 aduan
- Tidak diketahui: 1 aduan
Baca: Survei: Ini Daftar Kasus Pelecehan Seksual yang Sering Ditemui di Tempat Kerja
Dari total 480 aduan, sebanyak 442 dilaporkan langsung oleh korban sendiri, sementara sisanya diajukan oleh pihak lain. Berdasarkan gender, mayoritas aduan datang dari perempuan (293 aduan), diikuti oleh laki-laki (174 aduan) dan nonbiner (5 aduan).
Laporan ini menegaskan bahwa siapa pun dapat menjadi korban kekerasan berbasis gender online tanpa memandang gender. SAFEnet juga menekankan pentingnya sistem dukungan dari lingkungan sekitar untuk mencegah eskalasi KBGO.
Untuk mengumpulkan data ini, SAFEnet memanfaatkan tiga sumber utama: laporan langsung ke platform aduan pelanggaran hak-hak digital di aduan.safenet.or.id, laporan melalui akun media sosial dan helpline SAFEnet, serta pemantauan dari media massa dan media sosial.