Ikhbar.com: Sebanyak 366 batik Indonesia terpampang di museum Antropologi terbesar di Austria, Weltmuseum yang terletak di kota Wina. Di antara koleksi tersebut bahkan ada yang dibuat pada tahun 1838.
Ratusan koleksi batik tersebut terdiri dari berbagai bentuk, mulai dari sarung hingga masih berbentuk kain. Koleksi batik yang dipamerkan berasal dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Cirebon, Yogyakarta, Solo, dan beberapa daerah di Jawa Tengah lainnya.
Museum Weltmuseum sendiri didirikan pada tahun 1876. Objek wisata yang terletak di Istana Hofburg ini dikenal dengan koleksi 400 ribu obyek etnografi dan arkeologi dari Asia, Afrika, Oceania dan Amerika.
Dikutip dari Antara pada Ahad, 29 September 2024, koleksi batik yang dipamerkan di Weltmuseum itu diperoleh dari berbagai upaya, mulai dari ekspedisi ke Jawa, pemberian dari Sri Sultan Hamengkubuwono, dan berbagai hadiah yang sengaja diberikan ke museum.
Baca: 5 Inspirasi Gaya Hijab Kasual Inara Rusli, Cocok untuk di Perjalanan
Perwakilan museum Weltmuseum Wina, Dr Jonathan Fine mengaku bahwa batik Indonesia memiliki nilai seni yang luar biasa. Tak heran jika dirinya merasa sangat kagum atas warisan budaya Nusantara itu.
“Saya begitu menghargai batik Indonesia. Pembuatannya pun saya yakin penuh dengan makna filosofi,” ujar dia.
Karena keistimewaan batik Indonesia itulah, ia menyebut bahwa museum Weltmuseum Wina sudah sepatutnya mengoleksi karya batik Nusantara.
“Dengan memamerkan batik Indonesia, maka dunia akan melihat karya yang begitu indah ini,” katanya.
Ia berharap pihaknya di masa depan lebih banyak lagi kerjasama dengan Himpunan Wastraprema. Dirinya menargetkan tidak hanya batik saja yang akan dipamerkan, melainkan juga wastra yang ada di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Himpunan Wastraprema, Neneng Iskandar menyebut bahwa benda bersejarah di antaranya batik yang berada di museum luar negeri menjadi kebanggaan tersendiri.
Sebab, kata dia, dengan adanya upaya tersebut masyarakat dunia dapat mengenal Indonesia dari koleksi-koleksi yang dipamerkan di museum Wastraprema.
Ia menjelaskan, batik Indonesia diakui sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO, dan selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi komunitas Internasional.
“Karena itu sejalan dengan visi dan misi dari Wastraprema untuk terus melestarikan wastra Indonesia termasuk batik,” ucapnya.
Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2 Oktober, pihaknya menggelar bincang-bincang wastra khususnya batik yang menjadi koleksi di Weltmuseum Wien dengan berbagai narasumber. Acara tersebut berlangsung di Museum Tekstil Jakarta pada Sabtu, 28 September 2024.
“Acara tersebut turut dihadiri Duta Besar Austria untuk Indonesia DR. Thomas loidl,” jelas dia.