Ikhbar.com: Belanda mengembalikan 288 benda cagar budaya yang merupakan hasil jarahan kepada Indonesia. Acara penandatanganan pengembalian ini berlangsung di Wereldmuseum Amsterdam.
Penyerahan tersebut dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Eppo Bruins, serta Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Hilmar Farid.
Baca: Jejak Muslim Terbangkan Pamor Kertas
Bruins menyatakan komitmennya untuk melanjutkan proses repatriasi benda-benda seni jarahan ke Indonesia. Ia juga menekankan tentang pentingnya menghadapi masa lalu kolonial, dan menangani ketidakadilan historis.
“Saya berharap bahwa hubungan kita tidak akan berubah, dan kerja sama kita akan bermanfaat,” ujarnya, dikutip pada Ahad, 22 September 2024.
Di lain lihak, Hilmar menegaskan bahwa keberlangsungan proses repatriasi menunjukkan komitmen penuh Indonesia untuk mewujudkan pengembalian benda-benda cagar budaya.
“Terlepas dari perubahan apa pun dalam pemerintahan kami pada Oktober nanti,” katanya.
Repatriasi ini merupakan bagian dari upaya yang dimulai pada tahun 2022, ketika pemerintah Belanda membentuk Komisi Repatriasi untuk bekerja sama dengan Komite Repatriasi Koleksi Asal Indonesia.
Sebelumnya, pada 2023, sebanyak 472 benda cagar budaya telah dipulangkan ke Indonesia, termasuk arca Candi Singasari, dan koleksi dari Lombok.
Baca: Al-Qur’an Tua Warisan Abad Ke-7 Dijual Rp17 Miliar
Benda-benda yang dikembalikan dalam repatriasi kedua ini termasuk arca Ganesha, arca Brahma, dan koleksi dari Perang Puputan Badung.
Proses repatriasi diharapkan dapat selesai sebelum Museum Nasional di Jakarta dibuka kembali pada pertengahan Oktober 2024.
Selain itu, beberapa benda cagar budaya lainnya masih dalam taraf penelitian untuk dipulangkan, termasuk fosil manusia purba Pithecanthropus erectus.