Ikhbar.com: Sedikitnya sepuluh orang tewas dalam serangan bersenjata, yang menyasar aktivitas mingguan di sebuah majelis sufi di distrik terpencil Nahrin, provinsi Baghlan, Afghanistan.
Mengutip dari The Independent, penembakan ini dikonfirmasi Kementerian Dalam Negeri Taliban, yang menyatakan penyelidikan sedang berlangsung untuk mengidentifikasi pelaku dan motif serangan.
Baca: 400 Judul Buku Dilarang Taliban Beredar di Afghanistan, Salah Satunya Karya Kahlil Gibran
Serangan ini menambah catatan kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok militan di Afghanistan, sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada 2021.
Sebelumnya, insiden serupa telah terjadi, termasuk serangan yang menargetkan komunitas Syiah dan Hazara yang sering diklaim oleh kelompok afiliasi ISIS, Islamic State Khorasan Province (ISKP).
ISKP telah lama dikenal melancarkan aksi kekerasan terhadap minoritas keagamaan, termasuk Syiah, yang mereka anggap sebagai murtad.
Baca: UU Baru Taliban: Perempuan Afghanistan Dilarang Bersuara, PNS Laki-laki tak Berjenggot Dipecat
Meskipun Taliban berjanji untuk membawa stabilitas, serangan semacam ini menunjukkan bahwa keamanan di Afghanistan tetap rapuh.
Selain menghadapi kekerasan sektarian, negara ini juga sedang bergulat dengan krisis kemanusiaan yang parah, dengan jutaan orang hidup dalam kemiskinan ekstrem, dan ketidakamanan pangan.