Ikhbar.com: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash, dalam rangka menyuarakan perdamaian dan perjuangan kemerdekaan Palestina.
Ketua Umum (Ketum) PBNU, KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya, mengungkapkan bahwa undangan tersebut merupakan bagian dari program NU untuk menyediakan platform multilateral bagi Palestina, guna menyuarakan perjuangan mereka dan menghentikan genosida.
Baca: Tiba di Paris, Atlet Palestina Dapat Sambutan Meriah
“Program yang kami bangun, yang akan kami jalankan beberapa hari ke depan ini adalah cara NU untuk berkontribusi membantu Pemerintah Palestina untuk mendapatkan platform dan menyampaikan suaranya kepada masyarakat Indonesia dan para tokoh yang menjadi simbol pengambilan kebijakan di Indonesia ini,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, dikutip dari ANTARA, pada Senin, 5 Agustus 2024.
Gus Yahya berharap bahwa kehadiran Al-Habbash akan membawa langkah signifikan dalam perjuangan rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai bertemu dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, di gedung PBNU, untuk membahas detail agenda kunjungan Penasihat Presiden Palestina.
Baca: Erdogan Ajak Umat Islam dan Kristen Kompak Bela Palestina
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Sidrotun Naim, yang menjadi ketua panitia pelaksana program tersebut menginformasikan bahwa usai kedatangannya pada 7 Agustus, Al-Habbash dijadwalkan akan mengikuti makan malam bersama pihak Kedutaan Besar Palestina di Indonesia.
“Lalu tanggal 8 akan ke sini (Gedung) PBNU, interaksi dengan NU dan Ketum. Siangnya, (mengikuti) editorial meeting yang diikuti konpers. Sorenya, masih dalam konfirmasi dengan Kemenlu. Malamnya, akan ada makan malam yang diselenggarakan NU agar ada interaksi dengan ulama,” ujar Sidrotun.
Selanjutnya, pada 9 Agustus, Al-Habbash dijadwalkan bertemu pimpinan MPR, melaksanakan Salat Jumat di Masjid KH Hasyim Asy’ari, dan memberikan kuliah umum di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA).
Baca: Pemimpin Hamas Terbunuh, Warga Palestina: Seperti Petir di Siang Bolong
“Kemudian 10 Agustus pukul 19.00 akan ada ke Pesantren Daarul Rahman. Minggu ada pertemuan, Insya Allah dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla. Kemudian, dua wawancara eksklusif dengan media,” kata Sidrotun.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, mengapresiasi langkah PBNU. Menurutnya, Al-Habbash bersedia ke Indonesia karena ia percaya bahwa Indonesia dapat berperan signifikan dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
“Karena, ia tahu bahwa Indonesia dapat semakin berperan dalam mendukung Palestina,” ungkap Zuhair.