Ikhbar.com: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengajak umat Islam dan Kristen untuk kompak membela perjuangan rakyat Palestina dari penjajahan Israel.
Imbauan Erdogan tersebut disampaikan kepada Paus Fransiskus melalui telepon pada Kamis, 1 Agustus 2024.
“Pembunuhan pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik Hamas, dan serangan terhadap Lebanon menunjukkan bahwa Israel merupakan ancaman bagi seluruh kawasan, dunia, dan kemanusiaan,” ujar Erdogan dikutip dari Anadolu pada Ahad, 4 Agustus 2024.
Langkah Erdogan menghubungi Paus Fransiskus bukan tanpa alasan. Ia yakni bahwa Paus akan menindaklanjuti perbincangannya kepada negara pendukung Israel.
“Saya harap Paus Fransiskus bisa menekan para pendukung Israel untuk menghentikan serangannya ke Gaza,” katanya.
Baca: Grand Syekh Al-Azhar Kecam Penghinaan terhadap Yesus di Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Ia mengeklaim bahwa upayanya tersebut belum terlambat. Selain itu, Erdogan berharap komunikasinya itu bisa mewujudkan perdamaian di tanah Gaza, Palestina.
“Serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah berubah menjadi tindakan genosida. Di sana ada krisis kemanusiaan yang sangat serius,” ujar Erdogan.
Lebih lanjut, Erdogan menyebut bahwa Israel telah melakukan pembantaian di bawah payung diplomatik, ekonomi, dan militer yang disediakan beberapa negara.
Dalam kesempatan itu, Erdogan juga menyinggung adegan kontroversial di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang dinilai telah melecehkan Yesus.
“Pertunjukan tidak bermoral di pembukaan Olimpiade Paris 2024 menimbulkan kemarahan dan memancing reaksi dunia,” tegasnya.
Erdogan mengatakan, dalam pembukaan ajang tersebut martabat manusia telah diinjak-injak dengan kedok kebebasan berekspresi, dan nilai-nilai agama dan moral diolok-olok.
“Tentu saja, hal itu telah menyinggung perasaan umat Islam seperti halnya terjadi di dunia Kristen,” katanya.
Erdogan mengajaj seluruh beragama untuk bersatu dan mengambil sikap dalam menanggapi insiden tersebut.
“Tidak adanya rasa hormat terhadap nilai-nilai agama selama upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 secara tidak langsung menyalakan alarm tanda bahaya akan keruntuhan moral yang sedang dialami dunia,” tandasnya.