Ikhbar.com: Ada sederet nama kitab kuning yang menjadi favorit untuk dibacakan dalam ngaji pasaran (kajian khusus selama Ramadan) di kalangan pesantren di Indonesia. Salah satunya, Tafsir Yasin karangan Syekh Hamami Zadah.
Kitab yang kerap disebut-kaitkan dengan nama pengarangnya itu, yakni Tafsir Yasin Hamami, juga bakal dikaji di Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, Jawa Barat selama Ramadan 1444 H.
Pengajian tersebut akan diampu Ustaz H. Sobih Adnan. Dia mengatakan, pengajian akan digelar setiap pukul 16.00 WIB selama bulan suci.
“Pengajian digelar di Asrama Kiai Salwa Yasin lantai dasar,” katanya, Senin, 20 Maret 2023.
Dia menceritakan, Syekh Hamami bernama lengkap Hamami Affandi. Sedangkan sebutan “Zadah” merupakan sebuah gelar kehormatan yang biasa dianugerahkan era Daulah Utsmaniyah.
“Syekh Hamami Zadah lahir di Istanbul, Turki. Ada yang menyebut beliau lahir sekitar tahun 1191 Hijriah,” katanya.
Syekh Hamami Zadah, lanjut Ustaz Sobih, merupakan ulama tafsir terkemuka abad 12 H. Syekh Hamami juga terkenal dengan keluasan ilmunya di bidang hadis dan kalam.
“Masa kecil Syekh Hamami diisi dengan pencarian ilmu tiada jeda. Sejak kecil, beliau terkenal sebagai orang yang selalu memanfaatkan waktunya dengan membaca kitab-kitab hadis, termasuk Kitab Muwatta’ karya Imam Malik bin Anas,” katanya.
Syekh Hamami disebut melahirkan karya Tafsir Yasin sebagai respons atas kemunduran tradisi keilmuan yang sempat terjadi di masa kekhalifahan Utsmaniyah.
“Keistimewaan Syekh Hamami adalah kealimannya dalam menggabungkan pemikiran ulama-ulama terdahulu dengan hasil-hasil pemikiran kontemporer. Melalui Tafsir Yasin, misalnya, beliau juga berhasil menggabungkan tafsir teks dari setiap ayat dengan hadis dan penjelasan yang terperinci, menguraikan arti setiap kata, dan cerita-cerita yang diambil dari para sahabat, tabi’in, atau pun dari ahli kitab,” katanya.
Selain Tafsir Yasin Hamami, Pondok Pesantren Ketitang juga menggelar pengajian pasaran kitab Washiyatul Musthafa yang akan diampu pengasuh PP Ketitang Cirebon, KH Ahmad Zuhri Adnan dan kitab Maqashidus Shaum yang diampu Ustaz Yoyon Sukron Amin.
Sementara untuk pengajian reguler tahfiz dan tahsin Al-Qur’an tetap dilaksanakan sesuai jadwal sebelumnya, yakni setelah subuh, di Masjid Baitul Muttaqien, oleh Ustaz Saeful Adnan, dan bakda zuhur oleh Ustaz Sofhal Adnan.