Ikhbar.com: Para ilmuwan di Argentina menemukan fosil kecebong raksasa berusia lebih dari 160 juta tahun, menjadikannya fosil kecebong tertua yang diketahui hingga saat ini.
Fosil ini ditemukan di lempengan batu pasir, dan mencakup bagian tengkorak, tulang belakang, serta kesan dari mata dan sarafnya, dengan detail tentang anatomi amfibi purba tersebut.
Baca: Lukisan Berusia 51.200 Tahun Ditemukan di Indonesia
Menurut ahli biologi dari Universitas Maimonides di Buenos Aires yang memimpin penelitian ini, Mariana Chuliver, fosil yang berukuran sekitar 16 cm tersebut merupakan spesimen yang sangat terawat.
“Ini bukan hanya kecebong tertua yang diketahui, tapi juga yang paling terawat dengan baik,” ungkap Chuliver, dikutip dari AP News, pada Kamis, 7 November 2024.
Penemuan ini mengisi celah penting dalam pemahaman evolusi katak, yang berevolusi setidaknya 217 juta tahun yang lalu.
Hal ini membantu memetakan garis waktu yang lebih jelas, tentang transformasi kecebong purba menjadi katak.
Fosil ini mirip dengan kecebong masa kini, bahkan mempertahankan sisa sistem insang untuk menyaring partikel makanan.
Baca: Ratusan Barang Rampasan Masa Penjajahan Dikembalikan Belanda ke Indonesia
Menurut paleontolog dari Smithsonian National Museum yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Ben Kligman, penemuan ini menyoroti bagaimana strategi bertahan hidup amfibi ini tetap efektif sejak masa purba.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature ini memberi wawasan baru tentang ketangguhan katak, dalam menghadapi perubahan lingkungan selama jutaan tahun.