Ikhbar.com: Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sodaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kabupaten Cirebon menggalang dana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cirebon.
Inisiatif tersebut timbul setelah lebih dari dua bulan para narapidana mengenyam pendidikan akan tetapi belum memiliki buku ajar berupa kitab-kitab klasik yang umum diajarkan di pesantren.
Sejak Ramadan 1444 H, Lapas Kelas 1 Cirebon bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Firdaus Buntet, Cirebon, menyelenggarakan pendidikan ala pesantren di dalam Lapas.
Ketua Lazisnu Kabupaten Cirebon, Ade Faizal Alami mengatakan inisiatif yang dilakukan pihaknya sebagai bentuk dukungan terhadap syiar kepesantrenan.
“Bukan siap atau tidak, ya. Melainkan ini suatu keharusan untuk kita bantu,” ujar dia, kepada Ikhbar.com, Ahad, 28 Juni 2023.
Baca: Lapas Cirebon dan Pondok Al-Firdaus Bina Napi lewat Kurikulum Pesantren
Ia melanjutkan, masyarakat pun perlu mendukung itikad baik dari warga binaan yang ingin memperbaiki diri selama masa tahanan melalui program pesantren ini. Ia mengajak para dermawan untuk turut berkontribusi dalam pengadaan buku ajar tersebut.
Sumbangan bisa disalurkan melalui http://nupeduli.org/kitabsantrilapas
Saat ini, tercatat 150 narapidana yang terdaftar sebagai santri pada program ini. Mereka dengan sukarela mengikuti pengajian karena merasa membutuhkan asupan pengetahuan agama yang memadau dan kemampuan membaca Al-Quran yang baik, sesuai tuntunan agama.
“Saat kami screening, masih banyak warga binaan yang belum menguasai baca-tulis aksara hijaiyah atau Arab. Oleh sebab itu, kurikulum yang kami susun bersifat pengetahuan dasar,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Al-Firdaus, Kiai Qomarul Huda.
Para santri Lapas tersebut dibagi ke dalam 4 kelas, serta diajarkan ilmu-ilmu tajwid, fikih, tauhid, dan tasawuf.