Ikhbar.com: Pihak keamanan Jerman secara resmi melarang aktivitas sebuah pusat studi Islam, Islamic Center Fuerstenwalde Al-Salam (IZF), di Brandenburg, negara bagian dekat Berlin. Mereka menuding lembaga itu memoliki hubungan erat dengan kelompok Palestina, Hamas, yang dianggapnya sebagai teroris.
Tidak cuma melakukan pelarangan aktivitas, polisi juga menggeledah rumah-rumah anggota IZF Brandenburg dan Berlin pada Kamis, 12 September 2024, kemarin.
“Islamic Center Fuerstenwalde dikaitkan dengan kelompok teroris Hamas dan Ikhwanul Muslimin,” kata Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Brandenburg, Michael Stuebgen, sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat, 13 September 2024.
Baca: Cara NU Jerman Mensyiarkan Islam Ramah
“Organisasi tersebut bertindak melawan tatanan demokrasi yang bebas, menyebarkan narasi anti-Semit, dan mengingkari hak Israel untuk eksis. Kami tidak dapat menerima itu,” tudingnya.
Langkah tersebut dilakukan kurang dari dua minggu menjelang pemilihan parlemen Brandenburg. Partai Alternatif Jerman yang berhaluan kanan ekstrem dan anti-imigrasi diperkirakan akan memperoleh suara yang besar.
IZF berdiri pada 2018. Lembaga itu menawarkan berbagai kegiatan bagi umat Islam di wilayah Fuerstenwalde serta mengelola masjid setempat bernama Al-Salam.
“Ada bahaya pada umat Islam yang secara langsung terpapar pada sikap ekstremis dan ideologi islamis melalui kerja asosiasi tersebut,” kata Kepala Intelijen Brandenburg, Joerg Mueller.
Baca: Kala NU-Muhammadiyah Kompak Tahlilan di Jerman
Kejadian ini bukan yang pertama. Pada Juli, pihak berwenang Jerman juga menutup Pusat Islam Hamburg setelah menyimpulkan bahwa tempat itu menjadi markas organisasi ekstremis Islam yang memiliki hubungan dengan Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon.
Mantan kepala pusat tersebut, Mohammad Hadi Mofatteh, juga terpaksa meninggalkan Jerman pekan ini. Ia dilaporkan telah menerima perintah deportasi.
Perdebatan seputar ekstremisme Islam semakin memanas di Jerman setelah serangan pisau mematikan di Kota Solingen di wilayah barat pada akhir Agustus lalu. Tiga orang tewas dan delapan orang terluka dalam aksi kekerasan tersebut, yang diduga dilakukan oleh seorang pencari suaka Suriah dan diklaim oleh kelompok ISIS.
Sebelumnya, Jerman telah berjanji untuk menindak tegas apa yang disebutnya “ekstremisme Islam” setelah melihat peningkatan ancaman dilaporkan. Ini terjadi sejak pecah perang Israel ke Gaza di Oktober 2023 hingga sekarang.