Ikhbar.com: Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi segera kepada warga Palestina dan pengungsi lainnya dari wilayah Rafah timur, menyusul kekhawatiran kemungkinan invasi darat yang akan dilancarkan Israel.
“Tentara Israel memperluas zona kemanusiaan di Al-Mawasi dan mendesak warga Palestina untuk sementara mengungsi dari Rafah timur ke zona kemanusiaan yang diperluas,” tulis juru bicara militer Israel Avichay Adraee di X, dikutip dari ANTARA, pada Selasa, 7 Mei 2024.
Baca: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing Bekas Perang di Gaza
Menurutnya, perluasan zona kemanusiaan ini mencakup rumah sakit lapangan, tenda, makanan, air, obat-obatan, dan perbekalan lainnya dalam jumlah besar.
“Tentara juga mengizinkan kolaborasi dengan organisasi internasional tertentu dan negara-negara lain untuk memperluas cakupan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza,” kata dia.
Namun, lanjut dia, proses ini akan berjalan secara bertahap tergantung pada penilaian situasi yang sedang berlangsung.
“Dalam konteks ini, selebaran akan dibagikan, pesan teks dan panggilan telepon akan dikirim, dan informasi disiarkan melalui media Arab,” kata Adraee.
Militer Israel telah mengunggah peta rute evakuasi di akun media sosialnya. Selebaran juga telah didistribusikan, dan pesan teks, serta panggilan telepon dikirim untuk memberikan informasi kepada warga.
Pemerintah Israel mengambil keputusan untuk mengevakuasi warga dari Rafah timur dalam sidang kabinet. Sekitar 100.000 warga sipil diperkirakan berada di wilayah yang akan dievakuasi.
Menteri Pertahanan Israel telah memberi pengarahan kepada Menteri Pertahanan AS tentang keputusan untuk memulai evakuasi penduduk dari kota di selatan Gaza tersebut.
Baca: Butuh Rp800 Triliun Lebih untuk Kembalikan Gaza ke Kondisi Semula
Pesawat Israel telah menjatuhkan selebaran di atas kota yang mendorong penduduk di wilayah Rafah timur untuk mengungsi dan menuju Al-Mawasi. Selebaran tersebut memuat peta wilayah dan batas-batasnya, serta wilayah yang perlu dikosongkan.
Warga Palestina juga diperingatkan untuk tidak kembali ke Kota Gaza atau wilayah utara Jalur Gaza, atau mendekati pagar keamanan timur dan selatan yang berbatasan dengan Mesir.
Rafah saat ini dihuni oleh 1,4 juta pengungsi Palestina yang mengungsi dari perang. Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menurut Israel merenggut sekitar 1.200 nyawa dan menyandera 250 orang Israel, serangan Israel telah menewaskan hampir 34.700 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, meninggalkan penduduknya kelaparan dan rentan terhadap penyakit.