Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) membuka kesempatan bagi para ustaz atau dai untuk berdakwah di sejumlah daerah tertinggal di Indonesia.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi mengatakan, nantinya para dai atau ustaz yang terpilih akan melaksanakan tugas dakwahnya selama Ramadan 1445 H/2024 M.
“Peserta yang terpilih akan berdakwah di daerah yang masuk dalam kategori 3 T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) selama Ramadan, yakni pada tanggal 1 hingga 31 Maret 2024,” ujar Zayadi dikutip dari laman Kemenag pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Zayadi menjelaskan, pihaknya menyediakan 500 dai atau ustaz untuk melaksanakan tugas di daerah 3 T tahun ini. Ia berharap, langkah tersebut dapat meningkatkan kualitas kehidupan beragama di wilayah penugasan.
“Program tersebut bertujuan untuk memberi pelayanan keagamaan yang merata di kawasan 3T,” jelas Zayadi.
Dalam dua tahun terakhir, kata dia, Kemenag rutin mengirim dai ke wilayah 3T, utamanya saat Ramadan. Selain berceramah, mereka juga diberi tugas untuk mengajar Al-Qur’an kepada masyarakat setempat.
Baca: 5 Ide Bisnis Halal Modal Hemat Tren 2024
“Selama dua tahun terakhir, kita rutin mengirim dai ke wilayah 3T yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat, termasuk pemberantasan buta aksara Al-Qur’an dan pemahaman aspek akidah dan syariat. Karenanya, ini bagian dari upaya Kemenag untuk menyapa masyarakat di wilayah 3T,” ujarnya.
Pendaftaran tersebut dimulai pada 10 hingga 31 Januari 2024. Bagi peserta yang dinyatakan lulus akan mendapat fasilitas insentif, transportasi, akomodasi, dan sertifikat.
Berikur kriteria calon peserta:
1. Laki-laki berusia 25-40 tahun.
2. Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.
3. Minimal hafal 2 Juz.
4. Mampu memahami kitab Turats/Kitab Kuning.
5. Bersedia ditempatkan di daerah pilihan.
6. Memiliki sertifikat Bimtek Penceramah Agama Islam yang diselenggarakan Kementerian Agama, atau sertifikat Standardisasi Dai MUI dan Ormas Islam lainnya.
Untuk pendaftaran, peserta dapat mengunggah berkas melalui tautan berikut: