Ikhbar.com: Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Frontiers mengungkapkan bahwa penggunaan pestisida dalam pertanian bisa memicu kanker.
Penulis senior penelitian dari College of Osteopathic Medicine, Colorado Dr. Isain Zapata mengatakan, penggunaan pestisida pertanian mempunyai kadar pemicu kanker yang sebanding dengan rokok.
“Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa untuk beberapa jenis kanker, dampak penggunaan pestisida pertanian sebanding besarnya dengan dampak merokok,” katanya.
Baca: Penelitian: 750 Ribu Kematian pada 2050 Bisa Dicegah dengan Makan Ikan Sarden dan Teri
Studi tersebut juga menemukan bahwa antara paparan pestisida dan beberapa bentuk kanker, termasuk leukemia, limfoma non-Hodgkin, serta kanker kandung kemih, paru-paru, dan pankreas mempunyai hubungan yang signifikan.
“Para peneliti mengaku telah menganalisis 68 jenis pestisida berbeda dari United States Geological Survey. Langkah tersebut dilakukan untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara paparan pestisida dan tingkat kanker,” tulis penelitian tersebut yang juga diunggah melalui Medical Daily dikutip pada Ahad, 28 Juli 2024.
Dalam studi berbasis populasi dan nasional, mereka meneliti penggunaan pestisida pertanian di seluruh wilayah bersamaan dengan kejadian kanker. Hasilnya, ada temuan bahwa dampak pestisida pada tingkat kanker mungkin menyamai dampak merokok.
Karena pestisida jarang digunakan secara terpisah, sulit untuk menentukan satu penyebab tunggal. Meskipun beberapa pestisida mungkin lebih sering dibahas terkait dengan kanker, kombinasi beberapa pestisida yang sering menimbulkan dampak, jelas para peneliti.
“Di dunia nyata, kecil kemungkinan orang terpapar pada satu jenis pestisida saja, tetapi lebih pada campuran pestisida di wilayah mereka,” kata Zapata.
Menurutnya, daerah dengan produktivitas pertanian yang lebih tinggi, seperti negara bagian penghasil jagung terkemuka di Midwest, juga memiliki risiko kanker yang lebih tinggi akibat paparan pestisida.
“Hasil kami menyoroti relevansi penilaian komprehensif untuk pengembangan pertimbangan kebijakan dan penerapan langkah-langkah pencegahan guna mengurangi risiko bagi masyarakat yang rentan” ujarnya.
Ia mengeklaim bahwa studi yang dilakukannya itu telah memelopori dan meletakkan dasar visi holistik untuk penilaian risiko kanker terkait pestisida di masa mendatang.