Ikhbar.com: Kompleks Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat terhampar di atas lahan seluas 25 hektare. Masjid dengan arsitektur megah nan unik ini memakan waktu proses pembangunan selama hampir tujuh tahun.
Selain itu, ada lima fakta menarik yang mengiringi pembangunan masjid yang baru saja diresmikan pada Jumat, 30 Desember 2022 ini;
Buah Diskusi Ridwan Kamil dan Ahmad Heryawan
Pembangunan Masjid Al Jabbar bermula dari ide Ridwan Kamil pada 2016 saat masih menjabat Wali Kota Bandung. Gagasan itu kemudian didiskusikan dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengusulkan agar Jawa Barat memiliki masjid raya sendiri. Setelah itu, keduanya bersepakat untuk memulai pembangunan dan menamakannya sebagai proyek Masjid Raya Al Jabbar.
Menampung Puluhan Ribu Jemaah
Masjid dengan luas area 25.997 hektare ini memiliki kapasitas daya tampung sangat besar. Masjid Al Jabbar diperkirakan bisa memuat hingga 33.000 orang.
Hitungan itu jika hanya dibatasi pada bagian dalam. Apabila dihitung dengan area halaman, maka Masjid Al Jabbar bisa menampung hingga 60.000 jemaah.
Menelan Anggaran hingga Rp1 Triliun
Masjid Al Jabbar telah menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp1 triliun. Pada tahap pertama, pembangunannya memiliki anggaran Rp511 miliar. Jumlah anggaran yang besar ini bahkan sempat menuai pro dan kontra di masyarakat.
Filosofi Asmaul Husna
Masjid Al Jabbar ini memiliki arsitektur yang mengusung filosofi Asmaul Husna ‘Al Jabbar‘. Nama Al Jabbar dihasilkan lewat diskusi Ridwan Kamil dan Ahmad Heryawan. Al Jabbar memiliki arti Maha Kuasa.
Museum Rasulullah
Fasilitas yang terdapat dalam bangunan Masjid Al Jabbar ini di antaranya adalah ruang salat, tempat manasik haji, penginapan, perpustakan, ruang pertemuan, hingga museum.
Dalam akun Instagram @ridwankamil sempat dibeberkan bahwa di dalam Masjid Al Jabbar ini terdapat museum Rasulullah dan Al-Qur’an, tepatnya di lantai dasar.