Ikhbar.com: Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) menutup 21 pusat pengobatan malnutrisi di Jalur Gaza, akibat operasi militer Israel dan perintah evakuasi terbaru.
Langkah ini memperparah krisis kemanusiaan yang kian memburuk di wilayah tersebut.
Juru bicara UNICEF, Kazem Abu Khalaf, menyatakan penutupan itu disebabkan situasi keamanan yang semakin tidak stabil.
Baca: Gencatan Senjata Berakhir, Israel Blokir Bantuan ke Gaza
“Lebih dari satu juta anak di Gaza telah terputus dari bantuan penyelamat nyawa selama lebih dari sebulan,” ujarnya, dikutip dari Arab News, pada Senin, 7 April 2025.
Selama 35 hari berturut-turut, Israel memblokir masuknya makanan, obat-obatan, dan suplemen gizi ke Gaza.
UNICEF mengecam blokade ini sebagai pelanggaran hukum kemanusiaan internasional, dan menyebut dampaknya menghancurkan bagi anak-anak serta kelompok rentan.
UNICEF memiliki ribuan paket bantuan siap kirim, tetapi akses ke Gaza masih tertutup. Stok makanan bayi telah habis, dan susu formula hanya cukup untuk 400 anak selama sebulan.
Baca: Israel Sumbat Aliran Air ke Gaza
Sejak permusuhan kembali pecah pada Maret 2024 usai gencatan senjata sementara, kondisi di Gaza kian memburuk. Perang yang dimulai Oktober 2023 telah menghancurkan infrastruktur dan memaksa ratusan ribu warga mengungsi.
Lembaga-lembaga bantuan terus memperingatkan potensi kelaparan, dan keruntuhan layanan kesehatan jika jalur kemanusiaan tidak segera dibuka.