Ikhbar.com: Berpuasa selama Ramadan bisa menjadi tantangan fisik, terutama bagi anak-anak yang baru pertama kali menjalankannya.
Para dokter di Uni Emirat Arab (UEA) memberikan panduan bagi orang tua, agar pengalaman berpuasa bagi anak menjadi lebih nyaman, dan terkelola dengan baik.
Spesialis pediatri di Rumah Sakit LLH, Musaffah, Abu Dhabi, Dr. Fahad Farouk, menjelaskan bahwa dengan persiapan yang baik, puasa dapat menjadi pengalaman yang memperkaya.
“Bulan suci ini, mereka akan bangun sebelum fajar untuk sahur dan tidak makan hingga matahari terbenam. Anak-anak bisa mencoba menyesuaikan jadwal tidur mereka secara bertahap,” ujar Dr. Fahad, dikutip dari Gulf News, pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Baca: Tips Melatih Anak Berpuasa
Ia menambahkan bahwa kurang tidur dapat memperburuk efek puasa, sehingga anak-anak disarankan untuk beristirahat di malam hari, dan tidur siang kapan pun memungkinkan guna menjaga energi mereka. Selain itu, aktivitas fisik berat sebaiknya dihindari agar tidak terjadi dehidrasi dan kelelahan.
Spesialis psikiatri di Klinik Aster, JLT dan Discovery Gardens, Dr. Salman Kareem, menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam proses adaptasi anak yang baru belajar berpuasa.
“Dukungan orang tua akan sangat penting sepanjang bulan ini,” tegasnya.
Orang tua juga perlu memastikan bahwa anak-anak tetap terhidrasi dengan baik di luar jam puasa. Mereka dianjurkan untuk minum banyak air antara iftar dan sahur, serta menghindari minuman manis yang dapat memicu dehidrasi.
Baca: Tafsir QS. Al-Baqarah Ayat 183: Cara Puasa Umat Terdahulu
Selain itu, pola makan yang seimbang juga menjadi faktor penting. Dr. Kareem menyarankan agar sahur mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat yang memberikan energi bertahan lama.
“Anak-anak mungkin tergoda untuk makan dalam porsi besar setelah berpuasa lama, tetapi mereka harus makan dalam jumlah sedang,” pungkasnya.