Ikhbar.com: OpenAI resmi meluncurkan GPT-5, model kecerdasan buatan terbaru yang akan tersedia untuk seluruh 700 juta pengguna ChatGPT.
CEO OpenAI, Sam Altman, mengeklaim bahwa versi baru ini unggul dalam penulisan, pertanyaan terkait kesehatan, dan keuangan.
“Pertama kalinya salah satu model utama kami terasa seperti Anda bisa bertanya apa saja kepada pakar setingkat PhD (doktor),” ujar Altman, dikutip dari Reuters, pada Sabtu, 9 Agustus 2025. 
Baca: Hati-hati! ChatGPT Bisa Beri Saran Berbahaya yang Ancam Nyawa
GPT-5 diklaim unggul dalam pengembangan perangkat lunak, penulisan, konsultasi kesehatan, hingga keuangan.
Salah satu fitur andalannya adalah software on demand, memungkinkan pembuatan aplikasi lengkap hanya dari instruksi teks, sebuah konsep yang disebut “vibe coding.”
Peluncuran ini terjadi di tengah lonjakan belanja modal raksasa teknologi seperti Alphabet, Meta, Amazon, dan Microsoft sebagai pendukung OpenAI, yang diperkirakan menggelontorkan hampir Rp6.515 triliun tahun ini untuk pusat data AI.
Meski begitu, ekonom Noah Smith menilai belanja bisnis untuk AI masih lemah, sementara pengguna individu cukup antusias, terutama lewat ChatGPT.
Baca: Pengguna ChatGPT di Indonesia Melonjak Tiga Kali Lipat
Dua peninjau awal memuji kemampuan GPT-5 dalam pemrograman dan pemecahan masalah sains dan matematika, tetapi menilai peningkatannya tidak sebesar lompatan dari GPT-3.5 ke GPT-4.
Altman mengakui GPT-5 belum bisa belajar mandiri seperti manusia, meski telah dibekali teknologi test-time compute yang membuatnya lebih cermat dalam menjawab soal rumit.
OpenAI kini juga tengah berdiskusi awal untuk memberi opsi karyawan mencairkan saham dengan valuasi Rp8.152 triliun, naik dari valuasi saat ini sekitar Rp4.891 triliun. Sementara itu, bonus tanda tangan bagi peneliti AI papan atas bisa mencapai Rp1,63 triliun.
