Ikhbar.com: Uni Emirat Arab (UEA) akan menghadirkan layanan taksi terbang listrik pertama di kawasan ini, mulai akhir 2025 atau awal 2026.
Perjalanan antarkota seperti Abu Dhabi ke Dubai yang biasanya memakan waktu 90 menit bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit.
Bahkan, rute singkat seperti dari Bandara Internasional Dubai ke Palm Jumeirah bisa ditempuh hanya dalam 10 menit.
Baca: Saudi dan Amerika Kolaborasi Bikin Mobil Terbang
Dua perusahaan yang menjadi pelopor proyek ini adalah Archer Aviation di Abu Dhabi dan Joby Aviation di Dubai. Mereka akan menggunakan pesawat listrik dengan kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL).
Masing-masing pesawat mampu mengangkut satu pilot dan empat penumpang, dengan waktu pengisian daya minimal.
“Peluncuran ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan jalur terbatas dan pengawasan ketat dari regulator,” ujar CEO Aspire dan A2RL, Stephane Timpano, dikutip dari Gulf News, pada Jumat, 18 April 2025.
Untuk mendukung operasional, vertiport atau landasan khusus sedang dibangun di lokasi strategis seperti Bandara Dubai, Palm Jumeirah, Dubai Marina, dan Downtown. Sementara di Abu Dhabi, fasilitas serupa akan tersedia di Bateen, Yas Island, dan Pelabuhan Khalifa.
Baca: Arab Saudi Siapkan Taksi Terbang untuk Jemput Jemah Haji
Meski tarif resmi belum diumumkan, layanan ini diprediksi akan dibanderol sekitar AED300 atau Rp1,3 juta per perjalanan.
“Harga premium di awal adalah hal wajar, sebagaimana yang terjadi di pasar uji coba seperti Los Angeles,” kata Antonio Semeraro dari kantor konsultan Arthur D. Little Middle East.
Namun seiring pertumbuhan infrastruktur dan kompetitor baru, biaya akan semakin terjangkau.
“Dalam jangka panjang, model tarif bertingkat bisa diterapkan untuk menjangkau lebih banyak pengguna,” pungkasnya.