Studi Ungkap Watak Asli Gen Z

Ilustrasi Gen Z di tempat kerja. Foto: Freepik

Ikhbar.com: Generasi Z atau kelompok masyarakat yang lahir antara 1997 hingga 2012 sebagian telah bergelut dengan pekerjaan. Beberapa orang menilai bahwa Gen Z memiliki watak yang unik. Tak jarang, karateristik ini dibawa hingga ke tempat mereka bekerja. 

Sbuah studi yang dirilis Stanford Report baru-baru ini mengungkapkan bahwa setidaknya ada delapan karakteristik Gen Z yang begitu kentara ketika di tempat kerja. Berikut rinciannya:

1. Mengharapkan perubahan 

Studi tersebut mengungkapkan bahwa Gen Z selalu mengharapkan adanya perubahan yang konstan. Hal itu terjadi lantaran mereka tumbuh di era digital yang begitu cepat.

“Gen Z selalu menginginkan metode kerja yang sejalan dengan perkembangan zaman. Mereka juga tidak takut untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam menyelesaikan tugas,” tulis studi tersebut.

Selain itu, Gen Z juga selalu mengharapkan perubahan, sesuatu yang fleksibel, dan cara kerja yang lebih efektif. 

Baca: Kepanjangan ‘Santri’ dalam Kamus Gen Z

2. Bersifat pragmatis  

Lebih lanjut, studi tersebut juga mengungkap bahwa Gen Z cenderung memiliki sikap pragmatis. Mereka lebih memilih menyelesaikan tugas dengan cepat dan efisien sesuai cara mereka sendiri. 

“Mereka tidak selalu mengikuti alur kerja tradisional dan seringkali berpikir kreatif untuk mencapai hasil yang lebih baik,” katanya.

3. Ingin membuat perbedaan   

Selain perubahan, Gen Z juga dinilai selalu bertekad untuk membuat perbedaan. Mereka ingin pekerjaan mereka berdampak positif bagi dunia.

“Biasanya Gen Z terus berupaya untuk menjadi agen perubahan di tengah isu-isu kompleks seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan ketidakadilan rasial,” tulis laporan tersebut.

4. Menghargai kerja sama tim 

Di tempat kerja, Gen Z dinilai lebih mudah dalam menjalankan kerja sama tim. Lagi-lagi, hal itu disebabkan mereka lahir di era digital yang pesat. Sehingga, Gen Z kerap bertekad untuk terus berkolaborasi.

“Mereka sangat menghargai interaksi dan koneksi dengan orang lain. Di sisi lain, Gen Z juga dinilai memiliki semangat untuk bekerja sama dalam tim dan percaya bahwa kolaborasi membawa hasil yang lebih baik,” katanya.

5. Menginginkan pemimpin berdasarkan konsensus 

Berikutnya, Gen Z dinilai sebagai kelompok hang kurang menghargai struktur hierarkis tradisional. Mereka lebih memilih pemimpin yang berbasis konsensus, seseorang yang memiliki keahlian spesifik dan mampu mengedepankan kelompok. 

“Selain itu, mereka menghargai partisipasi dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah,” kata studi.

Baca: Beda Gaya Gen Z di Dunia Kerja cuma Mitos

6. Peduli terhadap kesehatan mental 

Banyak yang menilai, poin ini menjadi sisi yang paling menonjol pada diri Gen Z. Mereka menginginkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, menyadari bahwa hidup lebih dari sekadar bekerja. 

Kesejahteraan mental menjadi prioritas bagi mereka,” tegas studi tersebut.

7. Berpikir berbeda tentang loyalitas 

Sebagian besar Gen Z dinilai tidak memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Hal itu dipengaruhi oleh pengalaman krisis ekonomi dan PHK massal selama pandemi. 

“Mereka tahu bahwa posisi bisa hilang kapan saja, sehingga lebih terbuka untuk berpindah pekerjaan jika ada tawaran yang lebih baik. Jiwa wirausaha mereka juga semakin berkembang,” katanya.

8. Mencari keaslian 

Studi tersebut menegaskan bahwa Gen Z merupakan generasi yang selalu menghargai keaslian. Tak heran, mereka akan terus mengutamakan kejujuran dan keterbukaan dalam membangun kepercayaan. 

“Bagi mereka, kata-kata harus sejalan dengan tindakan, dan saling terbuka adalah kunci untuk menyelesaikan masalah,” tandasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.