Ikhbar.com: Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat bersiap menyambut momentum bersejarah menuju usia tiga abad. Dalam rangkaian peringatan tersebut, panitia akan menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) Alumni pada 23 Oktober 2025 mendatang.
Ketua Panitia Silatnas, KH M Lutfi NZ menjelaskan bahwa pemilihan waktu pelaksanaan tidak lepas dari tradisi tahunan Buntet Pesantren yang selalu merayakan Hari Santri di tanggal tersebut.
“Kegiatan ini menjadi wujud syukur atas perjalanan panjang Buntet Pesantren menuju tiga abad, sekaligus sebagai momentum mengenang perjuangan para kiai, santri, dan alumni. Silatnas juga menjadi sarana untuk mengisi kembali energi perjuangan,” ujarnya.
Panitia menetapkan lokasi acara di lapangan belakang Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren. Area terbuka ini dipilih karena kapasitasnya yang lebih luas, mengingat jumlah peserta bukan hanya santri, tetapi juga alumni lintas generasi serta masyarakat umum.
“Setiap tahun halaman masjid selalu penuh sesak. Tahun ini ditambah dengan hadirnya ribuan alumni, sehingga dibutuhkan lokasi yang lebih besar,” jelas Kiai Lutfi.
Baca: Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Kiai Abbas Buntet kian Menguat
4 agenda utama
Silatnas 2025 bukan sekadar reuni, melainkan ajang yang menghadirkan beragam kegiatan bermanfaat bagi santri dan masyarakat. Panitia merancang empat agenda besar, yaitu:
- Bazar buku
- Seminar dan pelatihan
- Forum alumni
- Pameran foto Buntet Pesantren
Berbagai agenda tersebut diharapkan mampu memperkaya wawasan, meningkatkan keterampilan, serta membuka ruang kontribusi gagasan dari para alumni demi pengembangan Buntet Pesantren di masa depan.
“Tiga abad adalah usia yang matang dan penuh berkah. Kontribusi alumni akan menjadi bekal penting agar Buntet Pesantren semakin maslahat bagi umat,” tambahnya.
Logo dan tema
Dalam persiapannya, panitia juga meluncurkan logo resmi Silatnas dan peringatan 3 abad Buntet Pesantren. Logo yang dirancang langsung oleh KH Lutfi menampilkan memolo Masjid Agung Buntet, simbol ikonik pesantren.

- Warna-warni logo mencerminkan keberagaman asal-usul santri.
- Angka Arab 3 yang membentuk tangan mengepal melambangkan ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan erat.
- Titik tiga menjadi simbol perjalanan hidup santri yang berpijak pada Iman, Islam, dan Ihsan.
- Tulisan emas “Buntet Pesantren” mencerminkan optimisme dalam meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sedangkan tema besar yang diangkat adalah “Merajut Asa Menggapai Cita untuk Negeri dan Bangsa.” Menurut Kiai Lutfi, tema ini merepresentasikan fase perjalanan pesantren: abad pertama sebagai Asa (harapan), abad kedua sebagai Cita (impian), dan abad ketiga sebagai kontribusi nyata untuk negeri dan bangsa.
Sejarah singkat Buntet Pesantren
Pondok Buntet Pesantren didirikan pada tahun 1750 M oleh Mbah Muqoyyim. Pada tahun 2050, pesantren ini akan mencapai usia 300 tahun. Silatnas 2025 menjadi salah satu momentum menuju peringatan besar tersebut, sekaligus bukti bahwa Buntet Pesantren terus menjaga tradisi, membangun inovasi, dan memperkuat peranannya bagi umat dan bangsa.