Ikhbar.com: Sejumlah rabi Ortodoks menyerukan “kejelasan moral” terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.
Mengutip dari The New York Times, pada Rabu, 27 Agustus 2025, dalam beberapa pekan terakhir, surat terbuka dari berbagai denominasi Yahudi—Reformis, Konservatif, hingga Ortodoks—menyuarakan kritik terhadap kebijakan Israel di Gaza.
Mereka menekankan nilai-nilai Yahudi yang mewajibkan memberi makan orang lapar dan menjaga kehidupan.
Baca: Banyak Keluarga Yahudi Ribut Anggotanya Dukung Palestina
Sekitar 80 rabi Ortodoks, termasuk Rabi Michael Schudrich dari Polandia dan mantan kepala rabi Irlandia, menandatangani surat yang menuntut tanggung jawab moral Israel.
Aksi protes juga digelar di New York dan Washington, bahkan hampir tiga lusin rabi ditangkap karena menuntut bantuan lebih besar untuk Gaza dan serta penghentian perang oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Meskipun demikian, organisasi Yahudi arus utama di Amerika Serikat (AS) masih terbelah.
Baca: Ratusan Yahudi Inggris Kecam Pelarangan ‘Palestine Action’
Rabi dari kalangan muda dan sekuler semakin lantang menentang perang, sementara kelompok yang lebih tua dan taat cenderung tetap mendukung Israel. Perpecahan ini merambah keluarga, sinagoga, hingga sekolah Yahudi.
Kelompok progresif Yahudi Ortodoks di AS, Smol Emuni, mencatat hampir 3.000 anggota sejak berdiri April lalu.
Banyak anggotanya merasa kini lebih leluasa menyuarakan kritik setelah melihat rabi-rabi mereka angkat bicara.