Ikhbar.com: Laut bukan hanya sumber daya alam, tetapi juga fondasi bagi kemandirian bangsa. Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, dalam kuliahnya di Politeknik Perikanan Negeri Tual, Maluku, pada 6 November 2025.
Ia menegaskan bahwa kebangkitan ekonomi Indonesia harus dimulai dari penguatan sektor kelautan dan perikanan.
Menurutnya, pendidikan vokasi kelautan menjadi kunci untuk membangun ekonomi berbasis pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Baca: Prof Rokhmin: Potensi Agro-Maritim Jadi Penopang Daya Saing Nasional
Ia menjelaskan, dunia tengah menghadapi lima arus besar yang membentuk arah peradaban abad ke-21: globalisasi ekonomi digital, revolusi industri 4.0 menuju society 5.0, krisis ekologi global, pergeseran kekuatan geopolitik ke Asia, serta meningkatnya ketimpangan sosial akibat sistem ekonomi neoliberal.
“Kondisi ini menuntut Indonesia memperkuat riset, inovasi, dan kemandirian sumber daya agar tidak sekadar menjadi pasar dunia, melainkan pemain utama dalam ekonomi global. Pembangunan nasional harus bertumpu pada potensi maritim,” ujarnya, dikutip pada Jumat, 7 November 2025.
Ia memaparkan strategi besar untuk menjadikan laut sebagai basis kedaulatan dan kemakmuran nasional melalui modernisasi perikanan tangkap dan budidaya, industrialisasi hasil laut, riset bioteknologi kelautan, serta pengembangan ekonomi biru yang terintegrasi dengan pariwisata bahari dan energi terbarukan.
Politeknik Perikanan Negeri Tual, menurutnya, memiliki peran penting dalam visi tersebut. Dengan letak strategis di wilayah perbatasan Maluku, politeknik ini dapat menjadi pusat unggulan pendidikan vokasi kelautan berbasis riset terapan, kewirausahaan biru, dan teknologi ramah lingkungan.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah, industri perikanan, dan lembaga internasional menjadi kunci untuk melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan inovatif di bidang kemaritiman.
Baca: Prof Rokhmin Ajak Anak Muda Jadi Motor Gerakan Ekonomi Biru
Menurutnya, Indonesia memiliki semua syarat untuk menjadi bangsa maritim yang besar dan sejahtera, asal laut dikelola dengan ilmu, moralitas, dan kepemimpinan visioner.
Ia menegaskan bahwa kemandirian bangsa akan terwujud jika seluruh elemen masyarakat bersatu membangun ekonomi biru yang berkeadilan dan berkelanjutan.