Ikhbar.com: Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang, Cirebon, Jawa Barat, K. Yoyon Syukron Amin, M.Hum menegaskan bahwa mempelajari ilmu tafsir bukan perkara mudah. Terlebih ketika berhadapan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat muhkam dan mutasyabih. Untuk memahaminya, diperlukan pendalaman serius serta bimbingan ilmu yang telah diwariskan para ulama.
Pernyataan tersebut disampaikan Kiai Yoyon saat menyambut kedatangan mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon yang melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Pembukaan PPL sendiri diselenggarakan di kantor Redaksi Ikhbar.com yang berlokasi di kompleks Pondok Pesantren Ketitang, Cirebon, pada Kamis, 4 September 2025.
Baca: 5 Keuntungan Mondok di Pesantren Ketitang Cirebon
“Tetapi setidaknya mahasiswa jurusan tafsir ini sedikit banyaknya bisa menggali mutiara-mutiara di dalam Al-Qur’an,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan mahasiswa bahwa umat Islam memiliki posisi sebagai khairu ummah atau umat terbaik. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam QS. Ali-Imran: 110. Allah Swt berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”
Menurutnya, kegiatan PPL dapat dimaknai sebagai wujud ta’muruna bil ma’ruf, yaitu menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Kiai Yoyon juga menyinggung QS. At-Tin: 4 tentang keistimewaan manusia. Allah Swt berfirman:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
“Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Ia berharap, ayat ini menjadi pengingat bahwa setiap manusia memiliki potensi terbaik yang harus dimanfaatkan, termasuk dalam kegiatan PPL.
“Saya berharap kami di sini memberi kemanfaatan sedikit banyaknya ada ilmu yang bisa kita bagi. Karena kata Rasul, khairunnas anfa’uhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya),” ungkapnya.
Dalam sambutannya itu, Kiai Yoyon menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas kehadiran mahasiswa yang memilih pesantren sebagai tempat belajar sekaligus praktik.
“Kami dari Pondok Pesantren Ketitang, Cirebon, Jawa Barat sangat berbangga diri, sangat merasa tersanjung karena ada mahasiswa yang datang ke sini untuk melaksanakan PPL,” ujarnya.
Di akhir sambutan, Kiai Yoyon menekankan agar mahasiswa tidak hanya menjadikan PPL sebagai formalitas akademik, tetapi juga sarana mengasah diri untuk menjadi insan Qur’ani yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Walau sedikit, semoga ada ilmu yang bisa bermanfaat, baik untuk mahasiswa maupun lingkungan sekitarnya,” pungkasnya.